KabarBaik.co – Sedikitnya 438 rumah warga di Desa Barengkrajan dan Desa Tempel, Kecamatan Krian, Sidoarjo, terendam banjir pada Rabu (26/2). Banjir ini terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (24/2) malam. Tingginya curah hujan menyebabkan luapan air Sungai Kalimas yang akhirnya merendam permukiman warga dengan ketinggian air mencapai 70 sentimeter.
Dampak banjir ini membuat puluhan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir kali ini disebut-sebut lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua RW 06 Desa Barengkrajan, Endi, menyebutkan bahwa hujan deras yang terjadi selama hampir dua hari penuh menyebabkan air sungai meluap dan masuk ke permukiman warga.
“Hujan lebat mengguyur sejak Senin (24/2) malam hingga Selasa (25/2) malam mengakibatkan wilayah Desa Barengkrajan, Krian, direndam banjir,” ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi ini semakin memburuk seiring dengan terus meningkatnya volume air sungai yang meluap ke pemukiman warga. Terlebih awan hitam yang berpotensi hujan masih terlihat di langit Sidoarjo.
Menurut Endi, salah satu warga yang dievakuasi akibat banjir adalah Mbah Sahid, seorang lansia yang membutuhkan pertolongan khusus. “Ada satu orang yang dievakuasi yakni Mbah Sahid, karena kondisi beliau sudah lansia,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Sidoarjo, Mustain Baladan, membenarkan bahwa banjir yang melanda dua desa di Kecamatan Krian ini disebabkan oleh luapan Sungai Kalimas. Pihaknya telah melakukan pendataan rumah warga yang terdampak.
“Di Desa Barengkrajan ketinggian air mencapai 50 hingga 70 sentimeter menyebabkan 183 rumah terdampak dengan rincian di RT 17/RW 05, sebanyak 52 rumah dan di RT 19/RW 05, sebanyak 131 rumah,” jelasnya.
Banjir juga merendam 255 rumah warga di Desa Tempel dengan ketinggian genangan air mencapai 50 hingga 60 sentimeter. Mustain merinci bahwa rumah yang terdampak berada di Dusun Dongol RT 05/RW 02 sebanyak 60 rumah, Dusun Bakalan RT 02/RW 03 sebanyak 195 rumah, dan Dusun Wadang RT 03/RW 04 dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Sejumlah warga Desa Tempel saat ini mengungsi di Masjid Baitul Islah, Tempel.
“Beberapa warga Desa Tempel untuk saat ini mengungsi di Masjid Baitul Islah, Tempel. Pagi tadi kami sudah melakukan pemasangan tenda pengungsi di Desa Barengkrajan, Krian,” katanya.
Berdasarkan data BPBD Sidoarjo, sebanyak 22 Kartu Keluarga (KK) dari Desa Tempel telah mengungsi.
Hingga kini, BPBD Sidoarjo terus melakukan koordinasi dengan DPUBMSDA, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Polri, TNI, kecamatan, serta pemerintah desa untuk menangani banjir. Warga diminta tetap waspada karena potensi hujan lebat masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Untuk menjangkau wilayah terdampak yang lebih dalam, petugas harus menggunakan perahu karet. (*)






