KabarBaik.co – Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno Putri menyoroti tingginya angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Sidoarjo yang mencapai 10.457 anak.
Menurut Puti, angka tersebut bukan hanya statistik, tetapi cermin seriusnya persoalan pendidikan di daerah tersebut.
“Angka 10.457 ATS bukan data biasa, tetapi wajah nyata persoalan pendidikan di Sidoarjo,” tegas Puti, Minggu (30/11).
Puti memaparkan bahwa komposisi ATS di Sidoarjo terdiri dari 41 persen anak yang tidak pernah sekolah, 34 persen putus sekolah, dan 25 persen tidak melanjutkan pendidikan. Kondisi ini dinilai membutuhkan intervensi cepat agar program Wajib Belajar 13 Tahun dapat berjalan lebih efektif.
Ia menegaskan bahwa Komisi X DPR RI akan memaksimalkan tiga fungsi utama legislasi, pengawasan, dan penganggaran untuk memperkuat penanganan ATS di daerah. Salah satu fokus pentingnya adalah memastikan Program Indonesia Pintar (PIP) tepat sasaran sehingga mampu mencegah anak kembali putus sekolah.
“Kami mengawal agar dana PIP benar-benar menyentuh anak-anak yang membutuhkan,” tegasnya.
Puti berharap bantuan PIP dapat menjangkau seluruh 10.457 ATS di Sidoarjo sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah dalam memperkecil kesenjangan akses pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan tiga pilar strategi penanganan ATS. Pilar pertama adalah pendataan akurat dan terintegrasi mulai dari tingkat pusat hingga desa.
Pilar kedua, menyediakan jalur pendidikan fleksibel seperti percepatan penyetaraan dan fasilitasi bagi anak untuk kembali ke sekolah formal. Pilar ketiga, memperkuat kolaborasi multisektoral agar afirmasi pendidikan, termasuk PIP, dapat berjalan optimal.
“Tidak boleh ada satu pun anak tertinggal dalam mendapatkan pendidikan,” pungkas Puti. (*)






