KabarBaik.co – Merabaknya kasus campak di Jember membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember melakukan tracing dan pemberian vaksin imuniasi bagi balita serta anak-anak.
Berdasarkan data, Dinkes mencatat ada sebanyak 36 anak-anak yang positif campak dan 148 anak-anak terduga terjangkit.
Bupati Jember Muhammad Fawait langsung menginstruksikan Dinkes untuk melakukan percepatan vaksin campak bagi anak-anak di Jember.
“Persoalan kesehatan ini sangat penting, terlebih soal campak yang sekarang merebak di Jember. Maka langkahnya dengan melakukan pengobatan dan memberikan vaksin imuniasi bagi mereka,” kata Gus Fawait, Rabu (3/9).
Gus Fawait menyampaikan bahwa saat ini Dinkes telah melakukan tracing kepada suspek dan yang memiliki kontak erat dengan pasien.
“Sehingga ini mengantisipasi adanya penularan, dengan memberikan pengobatan dan vaksin bagi balita yang belum imunisasi lengkap,” jelasnya.
“Untuk mempercepat proses vaksinasi bagi anak-anak, kami minta kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes) di setiap puskesmas untuk turun langsung. Kita ada 1000 nakes yang membantu proses screening, sehingga bisa mempercepat proses imunisasi bagi anak-anak,” imbuhnya.
Bupati Gus Fawait juga menekankan bahwa stok vaksin di Jember sangat mencukupi untuk seluruh anak-anak.
“Stok vaksin kita cukup, ada 11 ribu dan bila kurang nantinya kami diperbolehkan untuk meminta kembali ke pemerintah pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Jember Akhmad Helmi Luqman menambahkan nakes yang ada di masing-masing puskesma harus jemput bola.
“Harus jemput bola dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat, agar lebih mudah mengajak masyarakat untuk sadar akan pentingnya imunisasi,” tegasnya.
Helmi menegaskan, kasus campak yang terjadi di Jember ini tidak berepidemiologi sehingga tidak masuk dalam kejadian luar biasa (KLB).
“Ini gak lah kalau KLB, karena tidak menjadi epidemiologi atau tidak berdekatan wilayah kasusnya. Tetapi memang yang terkena campak ini di wilayah Jember pinggir,” pungkasnya. (*)
