KabarBaik.co – Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Blitar, Sunyoto, menilai program asuransi jiwa petani yang dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) belum tepat sasaran. Program bertajuk Aji Tani itu dinilai belum menyentuh mayoritas petani tembakau.
“Petani tembakau sebenarnya mendukung program ini. Tapi penyalurannya kurang pas,” kata Sunyoto, Kamis (26/6). Menurutnya, pada pelaksanaan sebelumnya, pendataan peserta dilakukan oleh Dinas Pertanian. Namun, sebagian penerima manfaat justru bukan dari kalangan petani tembakau.
“Yang didata malah bukan petani tembakau. Akhirnya bantuan ini tidak tepat sasaran yang seharusnya,” keluh Sunyoto.
APTI berharap ke depan dilibatkan dalam proses pendataan agar program serupa lebih merata dan adil. Sunyoto menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak program, tetapi menuntut keterlibatan dalam perencanaan.
“Kalau dari APTI ya kami persilakan saja programnya jalan. Tapi akan lebih baik kalau APTI dilibatkan sejak awal,” tandas Sunyoto. (*)