Banjir di Kedungbanteng Tanggulangin Jadi Fokus Kajian Pemkab Sidoarjo

oleh -157 Dilihat
WhatsApp Image 2025 11 27 at 3.47.40 PM
Bupati Sidoarjo Subandi saat sidak di SMPN 2 Tanggulangin kadis DPUBMSDA beserta jajaran (Achmad Adi Nurcahya)

KabarBaik.co – Bupati Sidoarjo Subandi melakukan sidak ke SMPN 2 di di Desa Kedungbanteng Tanggulangin, yang selalu menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Genangan yang terus berulang membuat aktivitas belajar mengajar di SMPN tersebut sering terganggu.

Dalam kunjungannya, Subandi menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pola penanganan banjir di Tanggulangin. Menurut Subandi, faktor penurunan tanah dan pengaruh air laut memang berperan, namun solusi yang disiapkan harus berdasarkan kajian teknis yang komprehensif.

“Kami perlu asesmen mendalam agar penanganan banjir tidak hanya bersifat jangka pendek. Solusi harus konkret dan dapat diterapkan secara bertahap,” ujar Subandi, Kamis (27/11).

Saat berada di lingkungan sekolah, H Subandi menyoroti pembangunan fisik di SMPN 2 Tanggulangin yang dinilai kurang tepat dari sisi ketinggian permukaan. Padahal, kata dia, pemerintah telah memiliki perangkat waterpass digital yang mampu memberikan pengukuran presisi.

“Setiap perbedaan elevasi harus diukur dengan alat. Konsultan wajib mengikuti regulasi agar proyek tidak sampai dikerjakan dua kali,” tegasnya.

Subandi menambahkan warga Tanggulangin membutuhkan langkah nyata yang dapat mengurangi risiko banjir, bukan sekadar bantuan logistik setelah kejadian. Karena itu, pekan depan Pemkab Sidoarjo akan melibatkan tim ahli dari ITS untuk melakukan mitigasi dan kajian teknis di wilayah tersebut.

Kajian tersebut akan difokuskan pada pemetaan penurunan tanah serta rekomendasi peninggian kawasan. Subandi meminta agar anggaran tahun 2026 diarahkan untuk mempercepat peninggian wilayah Tanggulangin.

Selain itu, DPUBMSDA dan BPBD juga diminta segera menyiapkan langkah penanganan jangka menengah sehingga debit air yang masuk dapat lebih terkendali pada 2027.

Sekolah menjadi fokus utama mitigasi lantaran banjir sering menghambat proses belajar. Menurut Subandi, keamanan dan kenyamanan siswa harus menjadi prioritas.

“Ketinggian saluran, tanah, hingga bangunan sekolah harus dihitung detail menggunakan waterpass agar hasilnya tepat dan tidak perlu pembenahan ulang,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Achmad Adi Nurcahya
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.