KabarBaik.co – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sebelumnya digadang-gadang memberi dukungan ke Ipuk Fiestiandani di Pilkada Banyuwangi hingga kini tak kunjung memberi kepastian.
Dalam pengumuman rekom yang dilakukan pengurus DPP PDIP pada Rabu (14/8) nama Ipuk sebagai bupati petahana yang sebelumnya didukung PDIP di Pilkada 2020 tak ikut disebut.
Tentu belum terbitnya rekom PDIP di Pilkada Banyuwangi ini menjadi tanda tanya besar.
Sebab, meski Ipuk sudah mengantongi rekom 5 partai dengan kekuatan 30 persen suara di parlemen, belum jelasnya arah rekom PDIP ini dapat menjadi ancaman dan menepis isu Ipuk vs bumbung kosong.
Partai berlogo banteng ini dibilang merajai suara parlemen di DPRD Banyuwangi dengan raihan 11 kursi atau 22 persen. Artinya PDIP bisa menjadi partai pengusung tunggal.
Lebih-lebih PKB kini juga belum menerbitkan rekom di Pilkada Banyuwangi. Isu PDIP dan PKB bersatu di Pilkada Banyuwangi pun kini mencuat ke permukaan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDIP Banyuwangi I Made Cahyana Negara mengatakan soal rekom Pilkada pihaknya juga masih menunggu, sebab keputusannya ada di DPP. Peluang rekom jatuh ke Ipuk pun juga masih terbuka lebar.
“Jadi tunggu saja,” kata Made usai mendengar pidato kemerdekaan HUT RI ke 79 di DPRD Banyuwangi, Jumat (16/8).
Soal isu kemesraan PDIP dengan PKB, Made tak menampik. Sebagai tataran pengurus di daerah dia mengaku telah menjalin komunikasi. Tidak hanya dengan PKB tapi juga dengan partai lainnya.
“Intinya kita kan ingin bekerjasama. Kalau di bawah kita komunikasi (dengan PKB). Tapi diatas kan DPP Partai (yang menjadi penentu,” ujar Made yang juga ketua DPRD Banyuwangi ini.(*)