Bengawan Solo Masih Berstatus Siaga Merah, Ratusan Rumah di Kecamatan Boureno Bojonegoro Kebanjiran

oleh -827 Dilihat
IMG 20250227 WA0045

KabarBaik.co – Meskipun debit air sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro mulai menunjukan penurunan, namun masih terdapat ratusan rumah warga di Kecamatan Boureno tergenang air. Sampai saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro masih menetapkan status siaga merah Bengawan Solo.

Menurut warga di Desa Kalisari, Kecamatan Boureno, Bojonegoro, air mulai masuk sejak Rabu (27/2) dini hari. “Mulai kemarin malam air mulai masuk ke pemukiman dan sekarang semakin tinggi,” ujar Yusno, warga Kalisari, Kamis (27/2).

Dari data BPBD Bojonegoro, di Kecamatan Boureno, sebanyak lima desa terdampak banjir luapan sungai Bengawan Solo. Kelima desa tersebut adalah Desa Kalisari, sebanyak 19 rumah dan enam hektare tanaman padi terdampak banjir. Sementara di Desa Tanggungan sebanyak 15 hektare tanaman padi terendam air luapan sungai Bengawan Solo.

Di Desa Trojalu, sebanyak 20 hektare tanaman padi tergenang, dan di Desa Kadungrejo sebanyak 115 rumah warga tergenang air luapan sungai Bengawan Solo. Sementara di Desa Lebaksari sebanyak 35 rumah warga dan dua sekolahan tergenang luapan sungai Bengawan Solo.

“Kita prediksi tren Bengawan Solo di kabupaten Bojonegoro akan mengalami penurunan, dan khusus untuk kecamatan Boureno kita tetapkan status waspada banjir, karena tinggi muka air Bengawan Solo pada papan ukur di jembatan kare di Kecamatan Kanor pada pukul 12.39 WIB menunjukkan angka 10.01 MDPL,” ujar kalaksa BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, Kamis (27/2).

Petugas dari BPBD Bojonegoro selalu siap siaga jika sewaktu-waktu air luapan sungai terpanjang di pulau Jawa ini mengalami kenaikan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.