KabarBaik.co — Masyarakat Jawa Timur tidak perlu khawatir soal ketersediaan beras menjelang momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Timur memastikan stok beras dalam kondisi aman dan mencukupi untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan.
Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Sugeng Hardono, menyampaikan bahwa hingga awal Desember ini, ketersediaan beras mencapai 870.000 ton, jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk menghadapi peningkatan konsumsi pada akhir tahun serta menghadapi Lebaran 2026.
“Bulog telah menyiapkan langkah antisipatif melalui penguatan cadangan, percepatan distribusi, hingga stabilitas harga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/12).
Sugeng menambahkan, Bulog terus mempercepat penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai upaya menjaga stabilitas harga di pasaran. Hingga saat ini, penyaluran SPHP telah terealisasi sebanyak 86.500 ton.
Penyaluran beras SPHP dilakukan melalui berbagai jaringan distribusi, termasuk pasar tradisional, ritel modern, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), distributor resmi, serta sejumlah kanal penjualan yang telah bekerja sama dengan Bulog. Upaya percepatan juga dilakukan untuk penyelesaian penyaluran Bantuan Pangan (Banpang).
“SPHP merupakan strategi penting untuk memastikan harga beras tetap terkendali menjelang Nataru. Kami terus melakukan penguatan pasokan, mempercepat penyaluran beras SPHP, serta menjaga ketersediaan di seluruh pasar dan kanal distribusi resmi,” jelasnya.
Bulog Jatim juga memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan pengawasan di lapangan berjalan optimal.
Kolaborasi ini dinilai penting guna mencegah spekulasi harga dan praktik penimbunan yang merugikan masyarakat.
Sugeng menegaskan, koordinasi intensif tersebut bertujuan agar distribusi beras SPHP berjalan lancar, merata, dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur.








