Catatan Haji 2025: Berebut Nusuk Menjangkau Raudhah

oleh -475 Dilihat
NUSUK
Tampilan aplikasi Nusuk.

NUSUK. Satu kata ini kini sudah begitu familiar. Di kalangan jutaan umat Islam dunia. Nusuk merupakan aplikasi resmi yang dikembangkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Aplikasi ini untuk memfasilitasi perencanaan dan pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah.  Dirancang sebagai pendamping digital yang membantu jamaah dalam setiap tahap perjalanan spiritual mereka. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan ritual di dua Masjid Suci. Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

Baca juga: Catatan Haji 2025: Beradaptasi dengan Sistem Multi Syarikah (1)

Atas saran sahabat, saya pun menginstal aplikasi Nusuk di handphone. Bisa didapatkan di playstore. Saat ingin masuk masuk ke Raudhah di Masjid Nabawi secara mandiri, jemaah mesti memanfaatkan Nusuk. Ke Raudhah itu di luar jadwal tasreh atau surat izin resmi yang didapatkan para jemaah melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Melalui Nusuk itu, sangat mungkin jemaah bisa lebih dari sekali masuk ke Raudhah.

Sejak di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada Ahad (4/5) lalu, saya sudah memesan tanggal dan jam untuk dapat ke Raudhah. Saya pilih Jumat (9/5), pukul 02.00  waktu Arab Saudi. Jangan harap langsung mendapat persetujuab atau jawaban. Kita nasih harus menunggu konfirmasi. Sekitar dua hari mesti menunggu. Maklum, para Jemaah tentu berebut porsi dengan jutaan jemaah dari seluruh dunia.

Memanfaatkan aplikasi Nusuk, memang harus beradu cepat. Semacam ticket-war. Setiap hari dan tanggal, akan dibagi beberapa jam opsi. Bila sudah penuh, pilihan tanggal dan jam akan berubah warna dari hijau ke merah. Artinya, jemaah harus mencari pilihan tanggal dan jam yang masih hijau. Saran saya, jauh-jauh hari sudah harus memesan tanggal dan jam. Karena sangat ketat dan berebut.

Aplikasi ini, tampaknya dikelola sangat profesional. Untuk mendaftar, diharuskan mengisi nomor paspor dan visa resmi. Karena itu, meski masih berada di Indonesia, jemaah dapat menginstal sekaligus mendaftar aplikasi Nusuk selagi sudah mengantongi identitas visa haji resmi.

Bersyukur, pada Rabu (7/7), saya mendapat notifikasi. Konfirmasi kedatangan dari aplikasi Nusuk. Tahapan ini sangat penting. Bila selama 48 jam tidak kunjung ada konfirmasi, maka jatah dianggap hangus. Harus proses awal lagi. Akhirnya, setelah saya klik konfirmasi, barulah dapat tanda barcode di akun Nusuk saya. Nah, barcode inil akan discreening dan diverifikasi sama petugas saat masuk ke Raudhah.

Penting diketahui, 30 menit sebelum jam terjadwal, jemaah sudah harus datang di Masjid Nabawi. Tepatnya di sebelah kiri bagian masjid berkubah hijau. Saya sendiri, ketika itu mendapat akses masuk di pintu 36 Masjid Nabawi. Ada 3 lapis pengecekan atau verifikasi. Sangat ketat. Mesti antre dengan ribuan jemaah lain. Sebelum akhirnya masuk di ruangan transit. Ruangan ini tepat di belakang Raudhah.

Jemaah, umumnya, akan diberi waktu sekitar 10 sampai 20 menit berdiam di ruang transit tersebut. Bisa dimanfaatkan untuk saat tahiyatul masjid, berzikir, atau membaca Quran. Setelah itu, akan diarahkan petugas untuk masuk ke dalam area Raudhah.

Yang menarik, ada fitur fast track di aplikasi Nusuk. Pilihan ini diperuntukkan bagi jemaah yang sedang berada di Masjid Nabawi, dan terbatas untuk 20 jemaah saja. Mereka akan terdeteksi melalui aktivasi lokasi terkini. Terbayang kan, bagaimana tingkat war-nya. Hanya untuk 20 jemaah.

Dengan opsi fast track ini, jemaah bisa mengakses masuk ke Raudhah secara cepat dan langsung. Seketika atau segera setelah itu. Tentu, untuk bisa mengakses layanan ini, harus senantiasa mempelototi layar handphone selama di Masjid Nabawi. Ketika available, harus dengan cepat-cepat mengeklik layanan fast track tersebut.

Selama 8 hari di Madinah, alhamdulillah saya dapat mengakses Raudhah sebanyak 3 kali. Sekali melalui aplikasi Nusuk reguler, sekali fast track, dan sekali melalui Tasreh yang diakomodir KBIH.

Baca juga: Panggilan Langit

Kebetulan, dari ketiga kesempatan tersebut, semua mendapatkan waktu yang sangat cukup. Tidak buru-buru disuruh geser, selesai oleh pihak Askar. Patut diingat, per jemaah sebenarnya hanya diberi waktu 3-5 menit di Raudhah. Jadi harus dimanfaatkan dengan baik. Syukurlah. Bisa dengan lumayan leluasa berdoa. Memohon yang terbaik untuk hidup. (*/bersambung)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Faiz Abdalla


No More Posts Available.

No more pages to load.