Dosen FK Unej Tanggapi Jenis Virus HMPV

oleh -299 Dilihat
IMG 20250117 WA0028
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unej, Dr. dr. Diana Chusna. (Ist)

KabarBaik.co – Masuknya virus Human Metapneumovirus (HMPV) ke Indonesia membuat masyarakat harus lebih waspada dalam menghadapi, khususnya bagi mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang notabene rentan terkena infeksi akibat aktivitas padat dan interaksi yang sering dalam lingkungan kampus.

Virus HMPV kini menjadi sorotan setelah kasus infeksi pertama di Indonesia dikonfirmasi. Menanggapi hal ini, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unej, Dr. dr. Diana Chusna, memberikan tanggapannya.

Menurut dr. Diana, virus HMPV adalah virus yang menyebabkan infeksi akut saluran pernapasan. Virus ini ditemukan pada tahun 2001 oleh peneliti berkebangsaan Belanda.

“Tanda-tanda terinfeksi HMPV itu demam, sakit tenggorokan, batuk dan pilek. Biasanya yang berpotensi memiliki infeksi berat pada anak-anak, orang tua atau manula dengan usia di atas 65 tahun, pada orang yang status imunnya rendah seperti orang yang terinfeksi HIV AIDS, pada orang yang sedang terapi sitostatika, orang yang memiliki riwayat asma dan memiliki Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK),” ungkapnya, Jumat (17/1).

Ia juga menambahkan, penularan virus HMPV ini tidak jauh berbeda dengan virus Covid-19 yaitu dari percikan ludah, batuk, dan ingus.

“Sehingga ketika kita berdekatan dengan orang yang sedang batuk, diharapkan orang itu jika batuk ditutup atau menggunakan masker saat beraktivitas,” imbuhnya.

Kasus virus HMPV ini sebenarnya telah ada di Indonesia, namun pada akhir-akhir ini terdengar ramai karena di Cina kasusnya meningkat.

“Di Indonesia sendiri sampai saat ini tidak ada identifikasi mengenai virus HMPV ini karena untuk mendeteksi adanya virus ini dilakukan dengan pemeriksaan PCR yang biayanya cukup mahal,” katanya.

Meski begitu, ia tetap mengimbau kepada masyarakat di tengah-tengah kesibukan melakukan aktivitasnya supaya tidak mengalami gejala virus HMPV ini.

“Pencegahan yang dilakukan tentunya bagi orang yang sakit dengan gejala flu atau batuk pilek harus menggunakan masker, menerapkan etika batuk dan bersin yang benar. Bagi orang yang sehat kita harus rajin cuci tangan, tidak sering mengusap mata, hidung atau mulut. Jadi protokolnya tidak jauh beda dengan protokol Covid karena sama-sama disebabkan oleh virus, selain itu juga kita harus menerapkan pola hidup yang baik, istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.