KabarBaik.co – Audiensi antara Forkopimda Kabupaten Pasuruan dan Kolatmar digelar setelah aksi besar warga Sumberanyar menolak pembangunan Batalyon 15 Marinir. Pertemuan ini dilakukan secara tertutup di gedung DPRD Kabupaten Pasuruan.
Upaya ini mencari titik temu agar situasi sosial tetap kondusif dan tidak menimbulkan konflik berkepanjangan. Sebelumnya ada warga sebanyak 700 masyarakat yang turun ke jalan untuk menyuarakan isi hatinya.
Audiensi tersebut berlangsung sekitar kurang lebih satu jam. Forkopimda menegaskan bahwa keputusan yang akan diambil harus selaras dengan kepentingan masyarakat serta kebutuhan pertahanan nasional.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, menuturkan bahwa setiap suara dari warga harus diakomodasi sebelum keputusan akhir diambil. “Karena ada surat keberatan dari masyarakat, kita minta Kolatmar mempertimbangkan hal itu melalui forum resmi agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan,” ujar Samsul.
Menurut Samsul, pembahasan lanjutan akan menghadirkan perwakilan dari desa–desa untuk memberikan pandangan objektif. “Rencana selanjutnya 10 kepala desa beserta perwakilannya akan kami undang dalam pertemuan berikut agar penyelesaian benar-benar komprehensif,” tegasnya.
Forkopimda juga menekankan bahwa hasil audiensi ini akan menjadi dasar evaluasi bagi semua pihak sebelum proses pembangunan dilanjutkan. Pemerintah daerah berharap dialog berjenjang dapat meredam ketegangan dan mencegah demonstrasi lanjutan. (*)






