Bau dan Menjijikkan? Ini Cara Simpel Mengelola Sampah Organik

oleh -602 Dilihat
sampah organik
Foto Pinterest

KabarBaik.co- Banyak yang mengatakan bahwa sampah organik itu bau dan menjijikkan. Padahal, sampah organik terutama sisa konsumsi rumah tangga, bukanlah aib. Melainkan hal yang bisa dimanfaatkan untuk barang berguna lainnya apabila dipilah secara tepat.

Seringkali dalam kehidupan sehari-hari, layanan pengelolaan sampah mencampurkan sampah organik serta anorganik. Padahal sumber bau atau bahkan serangga yang datang menghampiri sampah biasanya berasal dari bercampurnya kedua jenis sampah tersebut.

Secara alamiah, sampah organik sebetulnya tidak berbau menyengat, menimbulkan serangga, dan tidak menjijikkan apabila dapat dikelola dengan baik. Maka dari itu, pengelolaan sampah organik sebaiknya dapat dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab atas penggunaan bahan organik di kehidupan yang sudah berjasa atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah organik di rumah tangga. Berikut adalah 4 cara yang anti ribet dan kotor untuk mengelolanya:

1. Pemilahan Sampah:

  • Sediakan tempat sampah terpisah: Siapkan dua tempat sampah, satu untuk sampah organik dan satu lagi untuk sampah anorganik.
  • Latih keluarga: Ajak semua anggota keluarga untuk membiasakan memilah sampah sejak dini.

2. Pengomposan:

  • Komposter: Gunakan komposter sederhana seperti tong sampah berlubang atau keranjang anyaman.
  • Bahan-bahan yang bisa dikompos: Sisa makanan (kecuali daging dan tulang), kulit buah dan sayur, daun-daun kering, ampas kopi, dan teh.
  • Cara membuat kompos: Campurkan bahan-bahan organik secara berlapis dengan tanah atau sekam. Siram secara berkala agar tetap lembap. Aduk secara teratur agar proses pengomposan berjalan lancar.

3. Lubang Biopori:

Lubang biopori adalah cara praktis dalam mengelola sampah organik tanpa butuh perhatian yang intensif. Selain efektif untuk mengelola sampah organik, lubang biopori juga bermanfaat memberi nutrisi bagi biota tanah yang ada di dalamnya. Serta berfungsi menjadi sumber resapan untuk menghindari banjir atau genangan air.

Bermodalkan pipa dengan cara yang praktis dan murah, rumah pun bebas dari banjir dan genangan air saat hujan lebat datang.

4. Memberikan pada Hewan:

Sisa makanan bisa dikasihkan hewan peliharaan seperti ayam atau kelinci, sisa makanan seperti kulit buah dan sayuran bisa diberikan sebagai makanan tambahan.

Tips Tambahan:

  • Hindari membuang makanan: Rencanakan menu makanan agar tidak terlalu banyak sisa makanan.
  • Pilih produk yang ramah lingkungan: Pilih produk dengan kemasan yang mudah didaur ulang atau tidak menggunakan kemasan sekali pakai.
  • Berpartisipasi dalam program pengomposan komunitas: Jika kalian tinggal di lingkungan yang memiliki program pengomposan bersama, ikutlah berpartisipasi.

Manfaat Mengelola Sampah Organik:

  • Mengurangi sampah: Mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
  • Membuat pupuk organik: Kompos yang dihasilkan dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di kebun atau pot.
  • Melindungi lingkungan: Mengurangi emisi gas metana dari tempat pembuangan sampah.
  • Mendidik masyarakat: Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Semoga bermanfaat!

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Andika Putra
Editor: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.