KabarBaik.co- Persaingan berebut posisi puncak Klasemen Liga 1 2024/2025 tampaknya semakin sengit dan menarik. Persebaya yang semula menjadi pemuncak, kembali harus tergeser oleh Borneo FC. Sampai Minggu (27/10), posisi tim kebanggaan Surabaya itu melorot kedua. Kendati sama-sama meraup 18 poin dengan 9 kali main, namun Borneo unggul selisih gol.
Posisi kedua Persebaya itupun tidak aman. Sangat mungkin posisi Green Force akan kembali melorot. Sebab, Bali United dan Persib, dua tim di bawah Persebaya masih bermain 8 kali. Nah, jika nanti satu di antara dua tim pesaing itu menang pada pertandingan kesembilannya, maka posisi Persebaya dipastikan turun kasta lagi. Bali United meraih
Situasi ini tentu menjadi lampu kuning atau alarm bagi Skuad Persebaya. Cukup merepotkan. Kalau benar mematok target juara pada musim ini, maka pada laga-laga selanjutnya mesti tampil lebih ngosek lagi. Paro musim tinggal menyisakan 8 pertandingan. Di sisa laga itu, wajib berjuang maksimal meraup poin maksimal. Terutama laga kandang. Tidak lagi tolah-toleh, sapu bersih!
Dalam tiga pertandingan terakhir, dua di antaranya di kandang, Persebaya hanya meraih dua poin. Raihan ini menjadi perhatian sangat serius Manajemen Persebaya. Harus ada langkah-langkah tegas dan terukur untuk kembali ke jalur kemenangan.
Sebelumnya, enam pertandingan awal, Persebaya meraih 16 poin. Raihan buruk hanya dua poin dalam tiga pertandingan terakhir, saat ini Persebaya meraih 18 poin. Dengan telah menjalani matchday 9, Persebaya sudah melewati seperempat musim Liga 1.
Dalam sembilan pertandingan tersebut, Persebaya hanya berhasil menciptakan delapan gol. Banyak poin hilang, walaupun dari sisi kemasukan juga hanya lima gol. Sebetulnya, Persebaya merupakan salah satu tim yang paling sedikit goals conceded. Tapi, tetap saja ’’alarm’’ berbunyi.
Melihat situasi itu, seperti dikutip dari laman Persebaya, Manajemen Persebaya menegaskan kepada seluruh personel di tim, baik pelatih maupun pemain, untuk meningkatkan performa di delapan pertandingan tersisa menuju paro musim. ’’Persebaya harus bangkit, mengakhiri rentetan hasil negatif pada tiga pertandingan terakhir,’’ tulisnya.
Hasil delapan pertandingan tersisa akan menjadi menjadi pijakan evaluasi manajemen saat paro musim nanti. Saat itu, jendela transfer tengah musim dibuka. ‘’Evaluasi ini untuk para pemain maupun pelatih,’’ lanjutnya.
Manajemen mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kritik dan dukungan positif seluruh pecinta Persebaya. ’’Kita syukuri posisi kita saat ini, namun sekali lagi, tim akan berjuang lebih keras lagi untuk kembali ke jalur kemenangan,’’ tegasnya.
Mengarungi musim kompetisi kali ini, sebetulnya Persebaya memiliki materi pemain yang mumpuni. Sebelum memulai kompetisi, manajemen merekrut pemain-pemain asing dan lokal berkualitas. Pemain lokal, misalnya. Ada Malik Risaldi. Penyerang yang didatangkan dari Madura United itu tampil cukup gacor dengan seragam Persebaya. Pemain asli Surabaya yang juga menjadi pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia itu sudah menyumbang dua gol.
Adapun pemain asing, ada nama Bruno Moreira, Flavio Silva, Mohammed Rashid, Gilson Costa, serta Slavko Damjanovic yang bermain cukup baik sepanjang penampilannya. Beberapa pemain itupun sudah mengoleksi gol.
Selain materi pemain, dukungan Bonek dan Bonita di stadion juga menjadi salah satu modal besar Persebaya meraih juara. Kehadiran Bonek dan Bonita di stadion menambah motivasi serta semangat.
Seperti diketahui, Persebaya mentas dari Liga 2 pada 2017. Terhitung enam musim pascapromosi ke Liga 1, Persebaya belum sekalipun mencapai target menjuarai kasta teratas kompetisi sepak bola Indonesia tersebut. Bahkan, jalannya terbilang tertatih-tatih. Bahkan beberapa kali harus berganti pelatih. (*)






