KabarBaik.co – Ketua Komisi B DPRD Jember Chandra Ary Fianto menyesalkan belum tersedianya pusat kesehatan hewan di 31 kecamatan di Kabupaten Jember. Hal itu bisa mengakibatkan kurang optimalnya penanganan hewan ternak saat terserang penyakit.
“Penyakit-penyakit yang sering menyerang ini ke hewan ternak domba dan sapi. Semua itu karena sosialisasi terkait penanganan masih tersentralisasi dari pusat kabupaten saja. Harusnya kondisi semacam itu sudah bisa terbagi di tiap-tiap layanan kesehatan ternak di kecamatan,” ujar Candra saat dikonfirmasi, Sabtu (19/10).
Menurutnya, di era globalisasi MEA peran layanan kesehatan hewan dari sektor peteranakan dan kesehatan hewan sudah menjadi pondasi nasional guna tercapaianya keamanan ketahanan pangan.
Di Kabupaten Jember sendiri yang merupakan wilayah yang memiliki populasi dan ternak terbanyak, keberadaan layanan kesehatan hewan itu sangat dibutuhkan oleh para peternak.
“Semua itu tujuannya untuk kesejahteraan peternak. Kalau sosialisasi tersebut lebih awal dipahami, maka peternak pun lebih mudah mengantisipasi demi menjaga hasil produksi tetap baik,” jelas legislator PDI Perjuangan itu.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan lebih proaktif untuk segera merealiasasikan pusat kesehatan hewan di masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Jember.
“Peternak adalah bagian dari rakyat yang juga layak mendapat perhatian. Jika peternaknya nyaman, maka hasil ternaknya pun bisa dirasakan kemanfaatannya,” pungkasnya. (*)