Korban Bertambah Jadi 30 Orang, Tragedi Maut Garut di Pesta Rakyat Pernikahan Anak Pejabat

oleh -344 Dilihat
CECEP scaled
Bripka Cecep Saful Bahri semasa hidup. (Foto IST)

KabarBaik.co- Jumlah korban pesta rakyat resepsi pernikahan Wabup Garut Putri Karlina dan Maula Akbar (putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi/KDM), bertambah. Hingga Sabtu (19/7) sore, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut mencatat total ada sebanyak 30 orang yang menjadi korban tragedi memilukan, Jumat (18/8) siang itu. Tiga orang di antaranya tewas.

Kepada awak media, Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani menjelaskan, penambahan jumlah korban itu disebabkan oleh sejumlah warga yang semula pulang ke rumah setelah insiden, namun kemudian mengalami keluhan kesehatan dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

“Dari 30 korban, tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Lima orang lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Slamet, sebagian besar karena memiliki penyakit bawaan seperti jantung dan asma,” ujar Leli.

Sebagian besar korban mengalami luka-luka akibat terjatuh dan terhimpit dalam kerumunan massa saat pesta rakyat berlangsung. Beberapa di antaranya bahkan harus menjalani pemeriksaan lanjutan seperti rontgen dan USG, termasuk satu korban berusia 50 tahun yang mengalami retak tulang kaki.

Dari 30 korban tersebut, 20 orang merupakan orang dewasa dan 10 anak-anak. Rentang usia korban dewasa paling banyak berada di kisaran 30-60 tahun. Diketahui pula ada dua keluarga yang menjadi korban, masing-masing terdiri atas seorang ibu dan anaknya. “Kemungkinan besar mereka datang bersama saat acara, dan akhirnya sama-sama menjadi korban,” jelas Leli.

Sementara itu, suasana duka mendalam menyelimuti Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Sukadana Gandok, Kelurahan Kota Kulon, Jumat (18/7) malam. Ratusan pelayat, mulai dari keluarga, sahabat, hingga rekan sejawat, datang memberikan penghormatan terakhir kepada Bripka Cecep Saepul Bahri, anggota Polres Garut, yang gugur saat menjalankan tugas.

Bripka Cecep meninggal seusai menyelamatkan seorang anak kecil dalam tragedi memilukan di tengah kemeriahan Pesta Rakyat di Alun-alun Garut tersebut. Saat mengamankan kerumunan, Bripka Cecep mengevakuasi anak tersebut ke ambulans, namun tak lama kemudian ia terduduk lemas, pingsan, dan meninggal dunia.

Upacara pemakaman digelar penuh khidmat pada pukul 20.34 WIB, dipimpin langsung oleh Kapolsek Karangpawitan, Kompol M. Duhri, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Tembakan salvo menggelegar di udara sebagai penghormatan tertinggi dari institusi Polri bagi sosok pahlawan yang gugur dalam tugas.

“Penghormatan terakhir ini adalah bentuk apresiasi atas pengabdian almarhum yang telah mendedikasikan hidupnya untuk melindungi masyarakat,” ujar Kompol Duhri dengan suara bergetar.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan menyampaikan duka yang mendalam dan memastikan bahwa Bripka Cecep akan diajukan untuk mendapatkan kenaikan pangkat anumerta. “Kami telah berkoordinasi dengan Mabes Polri agar almarhum diberi kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi sebagai bentuk penghormatan,” tegasnya.

Menurut Rudi, pihaknya kini fokus pada penanganan korban dan pendalaman investigasi. “Kita tengah mengumpulkan seluruh informasi agar penyelidikan berjalan menyeluruh dan tuntas,” tambahnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: F. Noval
Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.