KabarBaik.co – Kantor pelaksana proyek pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di Surabaya digeledah KPK, Rabu (26/11). Penggeledahan ini masih terkait kasus suap jual beli jabatan yang dilakukan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Cs.
Dari informasi yang dihimpun, KPK menemukan bukti dan petunjuk baru terkait dugaan korupsi pembangunan Monumen Reog saat menangani kasus suap pengurusan jabatan, suap proyek pengadaan, serta penerimaan gratifikasi yang berawal dari OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Meskipun pembangunan Museum Reog berjalan lancar, PT Widya Satria (WS), yang berada di jalan Ketintang Permai Surabaya sebagai kontraktor pelaksana dengan nilai kontrak sekitar Rp 73,875 miliar ini pun turut menjadi sorotan masyarakat.
Sorotan publik terhadap PT WS muncul sejak awal pengumuman pemenang lelang. Kantor perusahaan konstruksi di Surabaya ini diketahui berada dalam satu kelurahan dengan kediaman pribadi Bupati Sugiri Sancoko saat dirinya menjabat.
Dari pantauan reporter kabarbaik.co di lokasi, kantor PT WS didatangi beberapa anggota KPK dan dijaga oleh kepolisian dari Polda Jatim. Hingga saat ini proses penggeledahan masih berlangsung.
Proyek Museum Reog sendiri masih berjalan dan mendekati penyelesaian struktur utama. Pembangunan fisik MRMP tahap I yang fokus pada struktur utama monumen Reog dilaporkan telah mencapai sekitar 98% dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada pertengahan 2025.
MRMP merupakan proyek multiyears yang didanai APBD dan dirancang untuk menjadi landmark baru Ponorogo, menampilkan patung Reog yang diklaim akan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Setelah penyelesaian struktur utama patung, proyek akan dilanjutkan dengan pembangunan Museum Peradaban dan fasilitas penunjang lainnya.
Namun, proyek ambisius yang dianggap krusial sebagai ikon budaya dan pariwisata Ponorogo ini kini menjadi pusat perhatian KPK. Lembaga antirasuah itu memastikan akan mendalami berbagai proyek pengadaan di Ponorogo, termasuk Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP). (*)






