Nelayan Bantu Evakuasi Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dapat Reward DPR RI

oleh -152 Dilihat
IMG 20250718 WA0029
Anggota DPR RI, Bambang Haryo saat bertemu para nelayan di Pelabuhan ASDP Ketapang.

KabarBaik.co – Anggota DPR RI, Bambang Haryo memberi reward kepada para nelayan yang membantu proses evakuasi korban tragedi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7).

Setidaknya ada 12 nelayan yang diberi santunan. Masing-masing dari mereka menerima reward senilai Rp 2,5 juta – Rp 10 juta.

“Mereka layak disebut sebagai pahlawan kemanusiaan dalam tragedi KMP Tunu Pratama Jaya. Reward yang kami berikan adalah bentuk apresiasi,” kata Bambang saat menyerahkan santunan kepada para nelayan di Pelabuhan ASDP Ketapang, Jumat (18/7).

Bambang Haryo menyebut, upaya para nelayan untuk menyelamatkan pada korban KMP Tunu Pratama Jaya adalah aksi kemanusiaan yang luar biasa. Ia berencana menyampaikan kepada Basarnas agar nelayan diangkat jadi tim penyelamat.

“Saya juga akan menyampaikan ke pihak terkait seperti Basarnas agar para nelayan ini bisa diangkat menjadi bagian dari tim penyelamat,” terangnya.

Salah satu penerima reward adalah Lukman Hakim, nelayan asal Dusun Pebuahan, Desa Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Ia menjadi orang pertama yang berhasil menolong beberapa korban.

Saat itu, Lukman sedang berangkat memancing memakai perahu sampan kecil. Baru beberapa ekor ia dapat, tiba-tiba terdengar jeritan meminta tolong. Saat itu sekitar pukul 03.30 WITA.

“Ada orang teriak meminta tolong. Saya cari di mana tempatnya. Karena waktu masih gelap, gelombang juga tinggi,” kata dia.

Dari lampu senter yang terpasang di kepala, Lukman melihat ke arah tengah. Di sana tampak seorang pria terombang-ambing di tengah laut. Ia hanya memakai pelampung kecil yang terpasang di leher.

Tanpa pikir panjang, Lukman langsung menarik pria tersebut ke atas perahunya yang kecil itu. Ia belum sempat mendengar kabar bahwa ada kapal tenggelam.

Pria yang Lukman tolong kondisinya sudah lemas dan kedinginan. Korban telah terombang-ambing berjam-jam di lautan lepas pada tengah malam.

“Saya tanya dia, apa dia pemancing yang tenggelam. Dia jawab, bukan. Dia bilang penumpang kapal yang tenggelam,” cerita Lukman.

Jawaban itu membuat Lukman bingung. Tapi ia tak mau ambil pusing. Setelah pria yang ditolong bercerita bahwa ada banyak korban seperti dia, Lukman langsung tancap gas mencari satu per satu.

“Saya bawa lima korban, selamat semua. Perahu saya sudah tidak muat lagi. Ikan yang saya dapat, saya lepas agar perahu tetap kuat,” kisahnya.

Setelah sampai di daratan dan mengamankan para korban yang ia tolong, Lukman mengabarkan peristiwa tersebut ke nelayan-nelayan lain.

Dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, belasan nelayan langsung berangkat ke tengah Selat Bali dengan perahu masing-masing. Mereka berharap bisa menolong semakin banyak korban.

Dan benar saja. Belasan nelayan dari kampung tersebut berhasil membawa para korban KMP Tunu Pratama Jaya. Sebagian korban selamat. Beberapa dievakuasi dengan perahu nelayan dalam keadaan meninggal dunia.

Nelayan lain, Saifullah, berangkat ke tengah laut beberapa jam kemudian. Ia pertama kali tahu KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam dari anaknya yang bekerja di Pelabuhan Ketapang.

“Saya tidak bisa tidur. Jadi langsung berangkat ke laut. Saya ajak satu teman yang lain,” kata dia.

Saifullah dan temannya berangkat dengan perahu yang ukurannya lebih besar. Jadi mereka bisa mengangkut lebih banyak korban.

“Kami berdua selamatkan yang berada di sekoci. Ada 16 orang. Saya bawa tujuh korban. Enam selamat dan satu meninggal. Teman saya bawa delapan orang. Tujuh selamat dan satu korban meninggal,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.