Pastikan Tidak Ada Ijazah Tersimpan di Sekolah, Cabdin Pendidikan Wilayah Jember Antar Gratis

oleh -315 Dilihat
IMG 20250428 WA0035
Proses pengantaran ijazah ke rumah almunus oleh Pihak Cabdin dan Sekolah. (Aji)

KabarBaik.co – Untuk memastikan tidak ada lagi ijazah alumnus yang disimpan di sekolah, Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Jember melakukan layanan pengantaran ijazah kepada siswa SMA dan SMK yang telah lulus secara gratis.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember, Sugeng Trianto memastikan bahwa menjadi kewajiban Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan pihak sekolah untuk memberikan pelayanan kepada siswa dan orang tua.

Pelayanan ini merupakan bukti bahwa kelulusan siswa telah menempuh proses pembelajaran sesuai standar nasional.

“Kami memastikan siswa yang telah lulus menerima haknya secara sah dan memberikan kepastian kepada orang tua bahwa anak mereka resmi dinyatakan lulus sekolah serta siap melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” kata Sugeng, Senin (28/4).

Ia juga menegaskan, pelayanan ini dilakukan tanpa pungutan biaya sepeserpun. Hal itu juga sesuai dengan kebijakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Itu menunjukkan komitmen sekolah dalam memberikan layanan yang profesional dan akuntabel,” jelasnya.

“Program ini juga mendorong kepercayaan masyarakat. Proses penyerahan ijazah yang baik mencerminkan kualitas sekolah dan membangun kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasi SMK Capdin Jember-Lumajang, Muhammad Khotib, mengatakan bahwa seluruh ijazah yang belum diambil telah diantarkan langsung ke rumah para alumni.

“Kami memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan para alumni menerima ijazah sebagai hak milik mereka,” ujar Khotib.

Ia menyebut ada sebanyak 782 ijazah lulusan SMA, SMK, dan SLB dari tahun 2000 hingga 2025 telah diserahkan langsung ke rumah masing-masing alumni.

Ia mengungkapkan ada berbagai alasan soal tidak diambilnya ijazah tersebut oleh alumni.

“Yang pertama setelah lulus mereka bekerja, jadi tidak ada waktu untuk mengambil karena saar melamar hanya menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) saja,” ungkapnya. M

Namun ada juga siswa lulusan tahun 2010 dimana mereka tidak mengambil karena masih ada tanggungan biaya.

“Karena di tahun itu kan masih ada biaya SPP atau mungkin uang gedung dan yang belu bayar jadi tidak bisa mengambil. Tapi saat ini kebijakan itu sudah dihapus semua gratis tanpa biaya apapun,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, bahwa program ini telah diluncurkan tiga tahun lalu oleh Gubernur, namun di beberapa sekolah belum berjalan optimal.

“Tapi saat ini kami dipastikan tidak ada lagi ijazah yang tertahan di sekolah,” pungkas Khotib.

Salah satu penerima ijzah, Elsa Salsabila, mengangku senang dengan adanya program ini.

“Terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur dan Capdin Jember-Lumajang yang sudah mengantarkan ijazah ke rumah dan gratis ,” ujar alumnus SMKN 6 Jember.

Elsa mengaku jika kesibukan bekerja di luar kota membuat dirinya sulit mengambil ijazah secara langsung.

Hal senada disampaikan oleh Wawan Hadi, alumnus tahun 2010, yang mengaku senang dengan layanan ini.

“Saya sejak dulu merantau ke luar Jawa. Alhamdulillah, kini ijazah diantar langsung ke rumah,” katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.