Pemkab Jember Raih Apresiasi Presiden atas Penguatan Tata Kelola Pekerja Migran

oleh -75 Dilihat
3c907f86 2ab1 41be bf34 2217678673b9
Pertemuan Bupati Jember Muhammad Fawait dengan jajaran Kementerian P2MI. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dalam memperkuat tata kelola Pekerja Migran Indonesia (PMI) mendapat apresiasi langsung dari Presiden Republik Indonesia.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Bintang Wahyu Saputra, Staf Khusus Bidang Mitigasi Resiko dan Optimalisasi Pelindungan, Penempatan, dan Kesejahteraan PMI.

Dalam pertemuan dengan jajaran Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) di Bintang menilai langkah-langkah Pemkab Jember selaras dengan agenda nasional pengentasan kemiskinan ekstrem.

Bupati Jember, Gus Fawait menegaskan bahwa perhatian pemerintah pusat terhadap keselamatan, keberangkatan resmi, hingga kepulangan PMI adalah bukti nyata hadirnya negara.

Ia secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan jajaran menteri atas penanganan PMI non-prosedural asal Jember yang difasilitasi penjemputannya dari Malaysia hingga tiba di rumah.

“Ada PMI kita non-prosedural yang dijemput dari Malaysia dan diantar sampai ke rumah. Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Pak Menteri beserta jajarannya,” ujar Gus Fawait, Sabtu (29/11).

Bupati juga menyoroti perhatian pemerintah pusat terhadap kasus PMI asal Jember yang meninggal dunia di Taiwan, termasuk pemberian santunan kepada keluarga.

“Komitmen pemerintah pusat ini sangat kami rasakan,” imbuhnya.

Sebagai langkah konkret menekan angka kemiskinan ekstrem dan mencegah keberangkatan ilegal, Pemkab Jember menyiapkan program penempatan PMI yang sepenuhnya berbasis prosedur resmi.

“Tahap uji coba akan dilakukan dengan rencana pengiriman 20 calon PMI dari keluarga miskin ekstrem ke Jepang atau Korea, mengikuti anjuran Presiden,” jelas Gus Fawait.

Bupati menjelaskan, program ini akan diperluas mulai tahun 2026. Pemkab Jember menargetkan merancang skema pelatihan dan penempatan minimal 1.000 anak dari keluarga miskin ekstrem untuk diberangkatkan melalui jalur resmi.

Gus Fawait menegaskan bahwa jalur resmi menjamin kepastian penghasilan, perlindungan hukum, dan pendampingan sejak pra-keberangkatan hingga kembali ke tanah air.

“Kalau pakai jalur resmi semuanya jelas, gajinya jelas, sampai kepulangannya juga jelas,” tegasnya.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden, Bintang menyampaikan penghargaan atas komitmen tersebut. Ia menilai political will Bupati Jember menjadi contoh yang layak diikuti daerah lain dalam memperkuat perlindungan pekerja migran.

“Effort dari Bupati Jember sangat luar biasa. Ini yang diharapkan Presiden. Setiap warga negara Indonesia wajib dilindungi di manapun dia berada,” kata Bintang.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi mengambil risiko menjadi PMI non-prosedural, karena data resmi yang tidak tercatat menyulitkan negara memberikan perlindungan. Meskipun demikian, Bintang menegaskan bahwa negara tetap mengedepankan sisi kemanusiaan.

“Presiden tetap akan melindungi, mau prosedural ataupun non-prosedural, karena ini adalah manusia.”tegasnya.

Pertemuan ini memperkuat sinergi antara Pemkab Jember dan P2MI, membuka jalan bagi keluarga miskin ekstrem untuk bekerja di luar negeri dengan martabat, keamanan, dan kepastian yang layak.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.