KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus mendorong akselerasi layanan digital ekonomi daerah melalui pengembangan Simpul SAE. Sebuah sistem integrasi data dan transaksi yang dirancang untuk memperkuat distribusi komoditas, memantau fluktuasi harga pangan, serta mempermudah akses pasar bagi pelaku UMKM.
Inovasi ini menjadi fondasi penting dalam mempercepat transformasi ekonomi berbasis teknologi sekaligus meningkatkan daya saing Kota Batu sebagai kota wisata agro.
Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, menyampaikan bahwa Simpul SAE akan menjadi jembatan digital antara produsen, pedagang, dan konsumen secara real time. Melalui alur data yang lebih rapi, pemerintah dapat mengambil kebijakan cepat dan terukur untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memperluas peluang usaha masyarakat.
“Transformasi digital tidak berhenti pada aplikasi. Ini perubahan cara kerja dan pola layanan agar ekonomi rakyat bergerak lebih efisien dan inklusif,” tegasnya di Pasar Among Tani, Kota Batu, Minggu (30/11).
Menurut Wawali, pengembangan Simpul SAE akan diperluas ke sektor pertanian, perdagangan, hingga unit produksi UMKM. Sistem ini juga diproyeksikan terhubung dengan Pasar Induk Among Tani, yang akan difungsikan sebagai pusat distribusi modern sekaligus gerbang perdagangan digital Kota Batu.
“Tentunya, melalui integrasi ini, transaksi, pembayaran non-tunai, logistik, hingga pemetaan stok barang dapat dilakukan dalam satu sistem kendali yang mudah diakses,” ungkapny.
Implementasi Simpul SAE menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Batu memperkuat ekosistem ekonomi digital berbasis data. Selain memudahkan pelaku usaha, sistem ini menjadi pijakan untuk perencanaan pembangunan ekonomi yang lebih presisi dan responsif terhadap dinamika pasar.
“Dengan jaringan data yang terhubung dari hulu ke hilir, Pemkot optimistis Kota Batu mampu menghadapi persaingan ekonomi regional secara lebih adaptif dan terstruktur,” tandasnya.
Simpul SAE menjadi penanda arah baru Kota Batu dalam mewujudkan pengelolaan ekonomi yang lebih cepat, terukur, dan inklusif, sekaligus membuka ruang pemerataan manfaat digital bagi seluruh lapisan masyarakat. (*)








