Persiapan Jelang Puncak Haji, Tangis Haru Jemaah Tuntaskan Umrah Sunnah Ke-12 

oleh -790 Dilihat
SAI KBIH ASWAJA
Para jemaah haji dari KBIH Aswaja Semen Gresik berdoa di bukit Marwah seusai menuntaskan umrah sunnah ke-12,

KabarBaik.co- Satu per satu jemaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Aswaja Semen Gresik tak kuasa menahan tetes air mata. Suasana itu terjadi saat Ustad Hamdani, pembimbing, membacakan doa di bukit Marwah. Lantunan doa itu sekaligus menutup putaran prosesi ibadah sa’i dalam umrah sunnah ke-12, Jumat (30/5).

Para Jemaah terharu lantaran harapan dapat menjalani umrah sunnah ke-12 telah terpenuhi. Hal itu bagian dari ikhtiar untuk memaksimalkan ibadah selama di Makkah. Maklum, untuk dapat melaksanakan umrah beberapa kali itu tentu butuh fisik yang luar biasa. Terutama berjalan kaki puluhan kilometer per hari.

Sejak sampai di Makkah pada 14 Mei 2025, para jemaah KBIH Aswaja Semen Gresik rutin melaksanakan umrah sunnah. ’’Tiga hari, libur. Lanjut tiga hari lagi. Begitu seterusnya,’’ jelas Hamdani. Meski pihak KBIH memprogramkan 12 sampai 13 kali umrah sunnah, tapi tetap mempertimbangkan kebugaran dan kesehatan jemaah.

Baca juga: Panggilan Langit

Pada tahun ini, jumlah jemaah haji KBIH Aswaja Semen Gresik ada sebanyak 199 orang. Namun, imbas kebijakan penerapan multi syarikah tahun ini, mereka terpencar di tujuh penempatan hotel berbeda selama tinggal di Makkah. Kendati demikian, hal itu tak mengurangi koordinasi untuk tetap dapat melaksanakan program KBIH selama di tanah haram.

Umrah sunnah dilaksanakan setiap malam, mulai pukul 23.00 waktu setempat. Pihak KBIH mengkoordinasikan transportasinya dengan mengambil miqat di Tan’im. Dengan jumlah Jemaah sebanyak itu, butuh empat bus besar dengan empat titik penjemputan.

Setiap hari, jemaah berjalan kaki sejauh 5-8 kilometer dalam setiap pelaksanaan umrah. Perinciannya, 1,5 sampai 2 kilometer untuk tawaf. Lalu, 3,5 sampai 5 kilometer untuk sa’i. Ditambah jarak dari terminal bus shalawat ke Masjidil Haram sejauh 2 kilometer pulang-pergi (PP). Belum lagi ketika jemaah masih melaksanakan salat jamaah penuh di Masjidil Haram.

Karena itu, wajar ketika para jemaah satu per satu menangis haru ketika berhasil menuntaskan umrah sunnah pamungkas ke-12. Beratnya ikhtiar mengetuk pintu langit malam di atas Makkah, akhirnya terpenuhi. Lelah raga, mengayunkan kaki setiap malam, terbalas dengan keharuan. Bibir dan hati yang tak henti-hentinya bermunajat, mendekatkan diri ke Allah SWT.

’’Setelah ini, diharapkan para jemaah semakin siap lahir dan batin, menyongsong Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), yang merupakan rukun dan puncak ibadah haji,” pungkas Hamdani.

Persiapan Menuju Puncak Haji

Sementara itu, Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI Arfi Hatim menginformasikan, layanan bus shalawat akan dihentikan sementara mulai hari Minggu, 1 Juni 2025 atau 5 Dzulhijjah 1446 H, pukul 12.00 waktu setempat. Penghentian ini dilakukan karena seluruh armada bus akan ditarik oleh otoritas Arab Saudi untuk dipersiapkan mengangkut jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Layanan bus shalawat akan kembali beroperasi pada Selasa, 10 Juni 2025, pukul 00.00 dini hari waktu Arab Saudi,” kata Arfi di Makkah dilansir dari website Kemenag, Sabtu (31/5).

Dengan penghentian sementara operasional bus shalawat tersebut, pihaknya mengimbau agar jemaah memperbanyak ibadah di hotel dan berfokus pada persiapan puncak ibadah haji. ’’Kami sangat memahami keinginan jemaah untuk tetap memperbanyak ibadah di Masjidil Haram. Namun, pada masa jeda layanan ini, kami mohon jemaah tetap beribadah di hotel masing-masing,” ujarnya.

Para jemaah diminta fokus ke persiapan puncak ibadah haji karena akan tiba 5 hari mendatang. Misalnya, dengan mengisi hari-hari dengan ibadah yang minim tenaga, tetapi maksimal pahala seperti berzikir, membaca Alquran, atau memperdalam ilmu manasik dan makna ibadah haji.

Arfi juga menjelaskan, distribusi makanan kotak di hotel juga akan dihentikan dan diganti dengan makanan siap saji. Jelang prosesi Armuzna, Kota Makkah akan padat dan sulit untuk mendistribusi makanan. “Karena itu, untuk memastikan kebutuhan konsumsi jemaah tetap terpenuhi selama masa terbatas ini, PPIH telah menyiapkan makanan siap saji yang sudah dipastikan cukup gizi, higienis, praktis dan Insya Allah sesuai dengan selera jemaah haji Indonesia,” katanya.

Makanan siap saji ini diberikan untuk 6 kali makan. Perinciannya, Selasa (3/6) dengan 3 kali makan. Menu pagi nasi Uduk, siang nasi putih dan semur daging, malam nasi putih dan semur ayam. Rabu (4/6), sekali makan dengan menu pagi nasi uduk. Untuk siang dan berikutnya, para jemaah akan dapat konsumsi di Arafah. Kemudian, Senin (9/6), Jemaah mendapatkan kiriman dua kali makan dengan menu siang nasi putih dan opor ayam, untuk malam menu nasi putih dan rendang ayam.

’’Kami ingatkan bahwa begitu kemasan dibuka, makanan harus segera dikonsumsi. Tidak boleh disisakan untuk dimakan berikutnya. Hal ini demi menjaga kualitas makanan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arfi mengungkapkan jemaah akan mulai bergerak menuju Arafah pada Rabu, 4 Juni 2025. Karena itu, pihaknya mengingatkan jemaah untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan Jemaah antara lain menjaga stamina, istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang tersedia, menyiapkan perlengkapan sejak malam sebelumnya seperti pakaian ihram, identitas diri (misalnya kartu Nusuk), obat-obatan pribadi, masker, dan pelindung panas, buku doa, Alquran, telepon seluler, charger, power bank dan lainnya.

Selain itu, pihaknya meminta agar para Jemaah mengikuti arahan petugas kloter dan sektor. Jangan panik, karena pemberangkatan dilakukan secara bertahap. Tidak kalah pentingnya, membawa bekal air minum dan makanan ringan jika diperlukan.

Arfi pun mengajak seluruh jemaah untuk menyambut puncak haji dengan penuh ketenangan dan keikhlasan. Dia juga berpesan agar seluruh petugas siap mendampingi dan memastikan jemaah dapat menjalankan ibadah dengan baik dan khusyuk.

“Semoga Allah SWT memudahkan setiap tahapan ibadah kita, menerima semua amal, dan menjadikan kita semua haji yang mabrur,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Faiz Abdalla
Editor: Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.