KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar menargetkan seluruh kegiatan Program RT Keren rampung pada pertengahan Desember 2025. Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Setda Kota Blitar, Fredy Hermawan, dalam keterangannya terkait progres pencairan dan pelaksanaan program tersebut.
Fredy menjelaskan bahwa pencairan tahap kedua RT Keren sudah berjalan dan sebagian besar wilayah telah menyelesaikan proses administrasi maupun pengerjaan kegiatan. “Kami saat ini sudah berada di akhir November dan akan memasuki awal Desember, sehingga kegiatan RT Keren ini harapan kami di pertengahan Desember sudah selesai semuanya,” ujarnya, Rabu (26/11).
Selain menyelesaikan program berjalan, Pemkot Blitar mulai menyiapkan transformasi dari RT Keren menuju program baru bernama Karyamas pada tahun depan. Program tersebut dirancang dengan cakupan yang lebih luas dan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang lebih komprehensif.
“Tahun depan kita bertransformasi dari RT Keren ke Karyamas. Program ini kita naikkan levelnya, cakupannya tidak hanya di tingkat RT, tetapi bisa lintas RT dalam satu kelurahan,” jelas Fredy.
Fredy menerangkan besaran anggaran Karyamas tidak disamaratakan seperti program sebelumnya. Alokasi akan ditentukan berdasarkan beberapa komponen, antara lain luas wilayah, struktur lingkungan, serta prioritas kebutuhan tiap kelurahan. “Anggaran di Karyamas ini nanti akan melihat dari beberapa komponen, seperti luasan wilayah dan prioritas kebutuhan masing-masing wilayah,” paparnya.
Fredy menegaskan bahwa konsep utama Karyamas tetap bertumpu pada pemberdayaan masyarakat. Pelibatan warga akan berlangsung sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. “Domain utamanya adalah pemberdayaan masyarakat. Masyarakat punya peran besar mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi,” kata Fredy.
Ia juga memastikan bahwa pengelolaan dana tetap berada di tangan Kelompok Masyarakat (Pokmas) sebagaimana mekanisme sebelumnya. “Yang bertanggung jawab masih Pokmas. Konsepnya masyarakat terlibat secara interaktif dalam pembangunan,” tandas Fredy. (*)






