KabarBaik.co – PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) bersama Kementerian Pertanian RI melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Mako Lantamal) V Surabaya. Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama dan percepatan program hilirisasi perkebunan tebu di Jawa Timur, khususnya melalui pemanfaatan lahan strategis yang berada di bawah pembinaan TNI AL.
Kunjungan dipimpin oleh Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, dan Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, SP., M.Agr., Ph.D., serta turut didampingi Tim Ahli Menteri Pertanian. Rombongan diterima langsung oleh jajaran Pimpinan Komando Daerah TNI AL (Kodaeral) V, yaitu Dankodaeral V Laksda TNI Ali Triswanto, S.E., M.Si., Wadan Kodaeral V Brigjen TNI (Mar) Suwandi, S.A.P., M.M., serta sejumlah pejabat utama lainnya.
Pertemuan berlangsung hangat dan strategis, membahas potensi pemanfaatan lahan untuk budidaya tebu, peningkatan produktivitas, serta dukungan TNI AL dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menjelaskan bahwa industri gula nasional tengah berada pada fase krusial konsolidasi, dengan mandat besar untuk meningkatkan kapasitas dan efektivitas sektor pergulaan dalam negeri.
“PT SGN merupakan bagian dari konsolidasi tujuh PTPN di Indonesia dan saat ini mengelola 36 pabrik gula BUMN. Kami mendapat penugasan dari Menteri Pertanian untuk memastikan program bongkar ratoon dapat tercapai hingga 100 ribu hektare. Hambatan di lapangan perlu kita selesaikan bersama melalui kemitraan strategis,” ujar Mahmudi, Rabu (26/11).
Dankodaeral V, Laksda TNI Ali Triswanto, menyampaikan kesiapan TNI AL mendukung program hilirisasi dan peningkatan produksi tebu di berbagai wilayah.
“TNI AL memiliki lahan ribuan hektare di Jawa Timur seperti di Blitar, Probolinggo, Pasuruan, Tuban, Gresik, dan sejumlah daerah lainnya. Saat ini terdapat 148 hektare lahan yang sudah ditanami tebu dengan kondisi cukup baik. Kami siap mendukung amanat Presiden untuk memperkuat swasembada pangan,” tegasnya.
Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, menambahkan bahwa kolaborasi lintas-sektor menjadi kunci percepatan hilirisasi tebu sebagai kekuatan ekonomi nasional.
“Kementerian Pertanian, PT SGN, dan TNI AL memiliki peran yang saling melengkapi. Dengan sinergi yang kuat, peningkatan efisiensi dan produksi berbasis hilirisasi dapat terwujud lebih cepat,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi langkah awal memperkuat koordinasi antara BUMN sektor gula, pemerintah pusat, dan institusi pertahanan. Kolaborasi diharapkan mampu mempercepat peningkatan produktivitas tebu, mendorong kesejahteraan petani, serta menegakkan kemandirian pangan nasional.
Kunjungan kerja ini ditutup dengan pembahasan teknis rencana tindak lanjut serta identifikasi lahan prioritas yang akan menjadi model implementasi hilirisasi tebu di Jawa Timur.







