KabarBaik.co – Para pedagang kaki lima (PKL) di sisi Jalan Sultan Agung, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, menghadapi ancaman kehilangan mata pencaharian. Penyebabnya adalah surat penertiban yang disampaikan Satpol PP Kota Batu kepada mereka.
Surat tersebut meminta PKL segera membongkar bangunan semi permanen yang telah menjadi tempat mereka mencari nafkah sejak sekitar 10 tahun lalu.
Juru bicara paguyuban PKL Ngaglik, Sugianto mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Batu yang dianggap kurang memperhatikan nasib wong cilik (orang kecil). Padahal, para PKL telah mengandalkan tempat tersebut untuk membiayai dan menafkahi keluarga mereka sejak 2014 lalu.
”Kami menyekolahkan anak juga dari penghasilan sebagai PKL. Kalau kami serta merta diusir tanpa ada solusi, maka di mana lagi kami harus mencari nafkah?” cetus Sugianto, Jumat (6/9).
Sugianto berharap pihak Pemkot Batu menyediakan tempat pengganti bagi para PKL di Kelurahan Ngaglik jika pembongkaran dilaksanakan. Dia menegaskan, kelompoknya tidak berniat melawan peraturan daerah (perda), namun berharap pemerintah memperhatikan dan membantu warganya yang berusaha mencari nafkah.
”Kalaupun harus digusur, sikap yang sama juga harus diterapkan kepada semua PKL. Jangan tebang pilih dalam menerapkan perda di masyarakat,” tegas Sugianto.
Pihak Satpol PP Kota Batu sebelumnya menginformasikan bahwa penertiban dilakukan karena adanya proyek pembangunan drainase. Namun, PKL tidak mendapatkan kepastian apakah mereka bisa kembali membangun warung setelah proyek selesai. Para PKL khawatir jika proyek telah selesai, mereka tidak bisa kembali berdagang. (*)
