Sekolah Rakyat Gresik Didorong Jadi Percontohan Nasional, Fokus Tekan Kemiskinan Lewat Pendidikan

oleh -330 Dilihat
IMG 20250719 WA0005

KabarBaik.co — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mempertegas komitmennya dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi keluarga prasejahtera melalui peluncuran program Sekolah Rakyat jenjang SMA. Program ini ditargetkan menjadi model percontohan nasional, sebagaimana ditegaskan oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam rapat koordinasi di Ruang Graita Eka Praja, Kantor Bupati Gresik.

“Sekolah Rakyat Kabupaten Gresik harus lebih baik dari kabupaten lain,” tegas Bupati Fandi Akhmad Yani di hadapan jajaran Forkopimda, kepala OPD, serta wakil bupati dan sekretaris daerah Achmad Washil Miftahul Rachman.

Sebanyak 75 siswa dari keluarga prasejahtera akan mulai memasuki asrama pada (30/7) mendatang dan menempati gedung eks UPT SMPN 30 Gresik di Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu. Para siswa akan mendapatkan pembinaan secara intensif di lingkungan pendidikan berasrama dengan dukungan penuh dari pemerintah.

Untuk mendampingi proses pembelajaran, 17 guru dan 10 tenaga kependidikan telah disiapkan. Sarana gedung meliputi 3 ruang kelas, 2 ruang asrama putra, 3 ruang asrama putri, asrama guru, 1 ruang guru dan tenaga pendidik, serta laboratorium penunjang pembelajaran. Setiap kelas akan diisi 25 siswa.

Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Asluchul Alif, menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkab untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. “Program Sekolah Rakyat tidak hanya berhenti sampai tanggal 30 Juli saja, tetapi kita harus terus mengawal program ini serta mendidik para siswa hingga sukses,” ujar Wabup Alif.

Program ini menyasar empat aspek utama: pendidikan, kesehatan, kebutuhan makan, dan pemberdayaan ekonomi keluarga siswa. Kebutuhan siswa selama di asrama akan ditanggung penuh oleh Pemkab, dan keluarga mereka juga akan mendapatkan bantuan modal usaha.

Kepala Dinas Sosial Gresik, Ummi Khoiroh, menyebut bahwa Kementerian Sosial RI turut memberikan dukungan penuh, termasuk dalam penyediaan kebutuhan harian siswa hingga perlengkapan pribadi. “Siswa masuk asrama tanpa membawa barang apa pun karena semua sudah disediakan oleh Kementerian Sosial,” jelas Ummi.

Program ini juga sejalan dengan Instruksi Presiden RI Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. “Fokus kita tidak hanya dari sisi bantuan sosial, tetapi juga melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi,” imbuh Wabup Alif.

Untuk memperkuat sistem dan kurikulum, guru-guru Sekolah Rakyat akan mengikuti studi banding ke SMA Unggulan CT Arsa Foundation pada (22/7). Rujukan ini diharapkan memperkaya praktik dan manajemen pendidikan di Gresik.

Sebagai pengembangan lanjutan, Pemkab Gresik bersama Kementerian Sosial juga merencanakan pembangunan unit Sekolah Rakyat jenjang SD dan SMP di Desa Raci Tengah, Kecamatan Sidayu pada tahun depan. Dengan pendekatan menyeluruh dan dukungan lintas sektor, Pemkab Gresik menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan inklusif serta pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.