KabarBaik.co – Anggota DPRD Jember dari fraksi PDI-P, Edi Cahyo Purnomo menggelar masa reses sidang ketiga di Desa Bedadung, Kecamatan Pakusari pada Selasa (2/12).
Reses kali ini ia berfokus menyerap aspirasi dan masukan dari masyarakat terkait isu tingginya angka pengangguran dan perlunya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan anggaran.
Usai pertemuan dengan sejumlah masyarakat tersebut, ia menyoroti bahwa angka pengangguran di sektor wilayah Pakusari, masih tergolong tinggi.
Hal ini mendorongnya untuk mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) agar lebih serius dan fokus dalam menangani masalah penciptaan lapangan kerja.
“Di sektor wilayah Pakusari ini pengangguran itu cukup tinggi. Maka, solusi yang kami sampaikan kepada pemerintah daerah ini harus lebih fokus untuk menangani hal-hal yang untuk lapangan pekerjaan,” ujar pria yang akrab disapa Ipung itu.
Ipung juga menyampaikan kritik terkait pengelolaan anggaran daerah. Salah satu poin kritikan adalah anggaran pusat yang mengendap di daerah, yang jumlahnya mencapai sekitar Rp 213 triliun secara nasional.
“Meskipun angka pasti di Jember belum diketahui, namun fenomena ini menjadi sorotan serius,” katanya.
Untuk mengatasi pengangguran, ipunh mendesak Pemkab agar menyusun perencanaan dengan matang di awal tahun, sehingga dana transfer dari pusat dapat digunakan sejak Triwulan I dan II untuk menjalankan proses pembangunan.
“Dengan itu serapan tenaga kerja di proyek pembangunan yang berjalan lebih awal dan diharapkan mampu menyerap tenaga kerja, terutama buruh,” ungkapnya.
“Selain itu, mendorong sektor pertanian dan pariwisata, yang dinilai memiliki potensi serapan tenaga kerja yang besar, serta meningkatkan investasi di Jember,” imbuh Ipung.
Politisi PDIP itu menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus bekerja sama erat untuk memastikan kebijakan dan anggaran berjalan efektif.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat memberikan dukungan (support) agar masyarakat lebih mudah untuk mencari lapangan pekerjaan di wilyahnya.
“Kebetulan di Desa Bedadung ini mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani, sehingga dorongan terhadap sektor pertanian juga sangat dibutuhkan,” pungkasnya. (*)
