Sister Village Pertamina Perkuat Desa Pesisir Hadapi Bencana

oleh -166 Dilihat
IMG 20250719 WA0005 1
Bencana tidak bisa dihadapi sendiri. Perlu gotong royong antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

KabarBaik.co – Upaya membangun ketangguhan masyarakat desa terhadap ancaman bencana kembali diperkuat oleh Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda menggandeng BPBD Sidoarjo untuk memfasilitasi pembentukan Forum Sister Village yang melibatkan lima desa pesisir di Kecamatan Sedati.

Lima desa yang terlibat dalam forum ini adalah Kalanganyar, Gisik Cemandi, Tambak Cemandi, Banjar Kemuning, dan Segorotambak. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, pada 14–16 Juli 2025, di Balai Desa Gisik Cemandi, dan diisi dengan berbagai pelatihan kebencanaan serta simulasi penanganan darurat.
Forum Sister Village dirancang sebagai sarana penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko bencana,

khususnya di wilayah pesisir yang rawan terhadap banjir rob, abrasi, dan cuaca ekstrem. Selama kegiatan, para peserta mendapatkan penyegaran materi Sister Village, pelatihan pemadaman kebakaran, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), serta latihan simulasi lapangan.

Sebanyak 110 peserta mengikuti pelatihan ini. Mereka terdiri dari relawan siaga bencana dari lima desa dan perwakilan Kecamatan Sedati. Seluruh proses pelatihan didampingi langsung oleh tim

BPBD Sidoarjo di bawah arahan Plt. Kalaksa BPBD, Sabino Mariano.
Camat Sedati, Abu Dardak, yang hadir dalam pembukaan acara menyambut baik kolaborasi ini. Ia menekankan bahwa penanggulangan bencana membutuhkan sinergisitas lintas sektor.

“Bencana tidak bisa dihadapi sendiri. Perlu gotong royong antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Konsep Sister Village ini sangat tepat karena menekankan nilai solidaritas dan saling membantu antar desa,” ujarnya, Sabtu (19/7).

Model Sister Village mendorong desa yang telah memiliki kapasitas tangguh untuk menjadi penopang bagi desa lain yang lebih rentan. Konsep ini dinilai sebagai pendekatan adaptif dalam menghadapi tantangan kebencanaan yang terus berkembang, sekaligus membangun sistem kesiapsiagaan yang saling terhubung secara operasional.

Supervisor HSSE AFT Juanda, Erlangga F. Satrio, menyampaikan bahwa pembangunan ketangguhan bencana adalah tanggung jawab bersama.

“Indonesia merupakan wilayah dengan risiko bencana tinggi, termasuk Sidoarjo. Membangun ketangguhan adalah ikhtiar kolektif yang melibatkan masyarakat secara aktif,” ungkapnya.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyampaikan bahwa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang hadir untuk negeri, Pertamina berkomitmen mendukung penanggulangan bencana secara berkelanjutan melalui pendekatan edukatif dan preventif.

“Lewat kegiatan ini, kami berharap terbentuk sistem dukung antar desa yang cepat, terkoordinasi, dan mampu mendorong tumbuhnya komunitas yang tangguh, siaga, serta berdaya menghadapi krisis bencana,” tutup Ahad.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.