TPS Mantapkan Komitmen ESG, Rehabilitasi 22,7 Hektare Mangrove Demi Ketahanan Ekosistem Pesisir

oleh -210 Dilihat
IMG 20251017 WA0001
Salah satu fokus utama dari komitmen tersebut adalah pelestarian ekosistem mangrove yang telah dijalankan secara konsisten sejak 2010 dan kini menunjukkan hasil nyata di kawasan pesisir sekitar pelabuhan.

KabarBaik.co — PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satu fokus utama dari komitmen tersebut adalah pelestarian ekosistem mangrove yang telah dijalankan secara konsisten sejak 2010 dan kini menunjukkan hasil nyata di kawasan pesisir sekitar pelabuhan.

Hingga 2025, TPS tercatat telah merehabilitasi dan menjaga keberlanjutan hutan mangrove seluas 22,7 hektare di sekitar wilayah operasionalnya. Inisiatif ini tidak hanya menjadi bentuk tanggung jawab lingkungan perusahaan, tetapi juga kontribusi konkret dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir serta mendukung mitigasi perubahan iklim.

Mangrove dikenal sebagai benteng alami yang melindungi pesisir dari abrasi, banjir rob, dan terpaan angin kencang. Selain itu, keberadaannya berperan penting sebagai penyerap karbon alami (carbon sink) yang efektif dalam menekan emisi gas rumah kaca. Karena itu, pelestarian mangrove menjadi bagian integral dari strategi keberlanjutan jangka panjang TPS untuk menyelaraskan kinerja ekonomi dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Sebagai penguatan program, pada 2022 TPS bekerja sama dengan Petani Mangrove Wonorejo untuk melakukan pembibitan 10.000 bibit mangrove yang didistribusikan melalui program donasi oksigen dan kegiatan penyulaman di Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo. Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung penanganan krisis iklim global.

Komitmen tersebut berlanjut pada 2025 melalui kolaborasi dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mandiri Lestari Surabaya, komunitas masyarakat pesisir yang aktif dalam pembibitan dan penanaman mangrove. Melalui sinergi ini, TPS kembali melakukan pembibitan 10.000 bibit mangrove untuk memperluas kawasan hijau pesisir dan memperkuat ketahanan ekosistem.

Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, menyatakan bahwa pelestarian mangrove merupakan bagian dari implementasi prinsip ESG yang dijalankan secara konsisten oleh perusahaan.

“Sebagai pelabuhan petikemas modern, kami tidak hanya berfokus pada efisiensi operasional, tetapi juga memastikan setiap langkah bisnis kami selaras dengan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat. Mangrove menjadi simbol komitmen jangka panjang kami terhadap bumi dan keberlanjutan,” ujar Erika, Jumat (17/10).

Selain menjaga kawasan yang telah terbentuk, TPS juga secara berkelanjutan melaksanakan program edukasi, monitoring, dan distribusi bibit sebagai bagian dari perawatan dan regenerasi ekosistem mangrove.

“Bagi kami, mangrove bukan sekadar pohon di pesisir, melainkan benteng kehidupan. Menjaganya adalah investasi jangka panjang untuk masa depan lingkungan dan generasi mendatang,” tutup Erika.

Sebagai penguatan program berbasis hasil (impact-based program), TPS kini juga tengah menyiapkan pengukuran manfaat lingkungan dan sosial dari program pelestarian mangrove. Langkah ini dilakukan untuk memastikan efektivitas, keberlanjutan, serta nilai manfaat program secara terukur bagi ekosistem maupun masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.