Update: Korban Tembus 442 Jiwa, Penanganan Bencana di Sumatera Dikepung Tantangan

oleh -306 Dilihat
BANTUAN SUMATERA
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan untuk korban bencana di Sumetera, Minggu (30/11)

KabarBaiik.co- Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus meningkat. Hingga Minggu (30/11) sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru. Yakni, sebanyak 442 orang meninggal dunia, 402 hilang, dan 646 luka-luka.

Musibah berskala besar tersebut telah melanda 46 kabupaten, dengan total warga terdampak mencapai lebih dari 1 juta orang serta 290 ribu warga mengungsi.

Sumatera Utara menjadi provinsi dengan korban meninggal tertinggi, yaitu 217 jiwa. Kemudian disusul Sumatera Barat 129 jiwa, dan Aceh 96 jiwa. Kerusakan infrastruktur pun meluas. Sedikitnya 827 rumah rusak berat, 694 rusak sedang, dan lebih dari 130 ribu rumah rusak ringan, serta 133 jembatan putus atau rusak.

Menko Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan menghadapi banyak kendala di lapangan. Mulai dari keterbatasan BBM untuk logistik, kerusakan jaringan listrik bertegangan tinggi, hingga daya angkut helikopter yang terbatas. “Keterbatasan ini membuat distribusi bantuan memerlukan waktu,” ujar AHY dalam pernyataannya di Instagram.

AHY menegaskan pemerintah terus mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk koordinasi dengan Kemenhub untuk memastikan operasional bandara dan armada udara, serta koordinasi dengan PLN dan Pertamina untuk pemulihan listrik dan ketersediaan BBM.

Maraknya gelondongan kayu yang terbawa banjir di berbagai lokasi membuat DPR RI turun tangan. Komisi IV akan memanggil Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pada Kamis (4/12/2025) guna membahas penyebab bencana dan tata kelola hutan. Wakil Ketua Komisi IV DPRI RI Alex Indra Lukman menyebut sejumlah data yang akan diminta antara lain peta DAS, tutupan lahan, tingkat kerusakan hutan, program reboisasi, hingga alokasi dana rehabilitasi DAS.

Di sisi lain, Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni mengakui bahwa rangkaian bencana ini menunjukkan adanya “kesalahan mendasar dalam pengelolaan lingkungan”, termasuk praktik penebangan liar.

Sementara itu, empati terhadap bencana besar di Sumatera datang dari berbagai pihak. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut turun langsung ke Sumatera Utara untuk memberikan bantuan logistik senilai Rp 5 miliar. Bantuan tahap awal meliputi sandang, perlengkapan medis, tenda, sembako, perlengkapan lansia dan bayi, peralatan sekolah, hingga air mineral.

Khofifah menyebut, Jatim juga menyiapkan bantuan serupa untuk Aceh dan Sumatera Barat, sekaligus menyampaikan belasungkawa mendalam. “Kami ingin menjadi bagian dalam memenuhi kebutuhan korban dan membantu proses tanggap darurat,” ujarnya.

Wakil Gubernur Sumut, Surya, menyampaikan apresiasi atas bantuan tersebut, di tengah upaya besar pemerintah daerah dalam memulihkan kawasan terdampak. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.