KabarBaik.co – Operasi penyelamatan korban ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, kini memasuki hari kedelapan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan masih terdapat sekitar 13 korban yang belum ditemukan di bawah timbunan material bangunan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal Budi Irawan, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di Posko BNPB, Senin (6/10) pagi. Ia menegaskan tim SAR gabungan terus bekerja maksimal untuk menuntaskan proses pencarian.
“Perkiraan sementara, masih ada 13 orang yang berada di reruntuhan bangunan musala tiga lantai Ponpes Al Khoziny yang roboh sejak Senin (29/9),” ujar Mayjen Budi Irawan.
Menurutnya, sebagian besar korban diperkirakan berada di lantai dasar bangunan yang menjadi titik paling parah terdampak reruntuhan. Karena itu, fokus pencarian hari ini diarahkan ke area tersebut dengan target seluruh korban dapat dievakuasi sebelum malam.
“Basarnas, TNI, dan relawan sudah kami bagi dalam beberapa tim. Semoga proses pencarian hari ini bisa tuntas dan seluruh korban dapat ditemukan,” ungkapnya optimistis.
Budi menambahkan, proses pengangkatan puing sempat terkendala karena struktur bangunan lama di sisi selatan yang ikut terdampak. Beton yang terhubung dengan gedung lama itu menyebabkan risiko tinggi jika pengangkatan dilakukan secara tergesa.
“Gedung lama di sisi selatan sudah mulai kami sangga dan potong bagian beton yang tersambung agar aman. Kami berupaya agar tidak terjadi getaran yang bisa memicu runtuhan susulan,” jelasnya.
Ia berharap peralatan berat yang dikerahkan tetap berfungsi optimal agar seluruh proses berjalan lancar. “Semoga semua alat berjalan baik, tidak ada kendala teknis, dan target evakuasi korban bisa diselesaikan hari ini,” pungkas Budi.(*)