27 Korban Diduga Masih Tertimbun di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny

oleh -157 Dilihat
e63ad46b 9c06 4a19 b86c 5afe275ff616
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan (tengah coklat)

KabarBaik.co – Hingga hari ketujuh pascaambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, proses pencarian korban masih terus berlangsung. Tim SAR gabungan belum menghentikan upaya evakuasi, lantaran sebanyak 27 korban masih diduga tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

BNPB melaporkan total korban meninggal dunia mencapai 37 orang, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka. Namun perhatian utama tim saat ini adalah menemukan 27 korban yang belum juga terdeteksi di antara bongkahan beton tebal dan material bangunan yang menumpuk.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menegaskan bahwa pencarian akan terus dilakukan tanpa batas waktu sampai seluruh korban ditemukan.

“Kami memperkirakan masih ada 27 korban di dalam reruntuhan. Kondisi anggota memang mulai menurun karena sudah tujuh hari penuh di lapangan, tetapi pencarian tidak akan berhenti sebelum semuanya berhasil dievakuasi,” ujar Budi, Minggu (5/10).

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan, bekerja siang dan malam dengan dukungan alat berat. Fokus utama pencarian berada di sektor A1 dan A2, yang disebut menjadi titik terpadat dengan korban terbanyak, terutama di area lantai satu musala.

Meski demikian, proses evakuasi tidak berjalan mudah. Struktur bangunan yang sebagian masih berdiri di sisi kiri membuat pembersihan puing harus dilakukan dengan ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan longsoran baru.

Untuk meminimalkan risiko, BNPB mendatangkan ahli struktur dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya guna memberi arahan teknis dalam pemotongan dan pengangkatan beton besar.

Sementara itu, di sekitar lokasi, suasana haru terus menyelimuti. Para wali santri menanti dengan mata sembab dan doa tanpa henti, berharap kabar terbaik meski harapan kian tipis seiring waktu.

Budi Irawan menegaskan, operasi pencarian baru akan ditutup setelah semua korban ditemukan.

“Kami akan memastikan akurasi data korban setelah seluruh puing benar-benar diratakan dan lokasi dinyatakan bersih,” tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Achmad Adi Nurcahya
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.