28 CGP Panen Hasil Belajar, Bupati Lamongan: Jawab Tantangan Merdeka Belajar

oleh -359 Dilihat

LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membuka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 8 wilayah mitra Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan, yang diikuti sebanyak 28 calon guru penggerak (CGP), di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Senin (4/12/2023).

Dihadapan CGP angkatan 8 (delapan) yang berasal dari guru TK 4 orang, SD 8 orang, SMP 8 orang, dan SMA/SMK 8 orang, Bupati yang akrab disapa Pak Yes menuturkan, guru penggerak merupakan teladan pengimbasan (menggerakan guru lain untuk perubahan pendidikan) serta memberdayakan peserta didik dalam merdeka belajar.

“Saya yakin semua sudah memahami bahwa, pendidikan ini bukan hanya sekedar mengajar atau mengejar hasil pada belajar ini. Namun kita melakukan ini semua paham bahwa, pendidikan ini adalah untuk melahirkan generasi-generasi ke depan generasi-generasi pembaharu yang akan menjawab panggilan dan tantangan zaman,” tutur Pak Yes.

Baca juga:  314 Personel Gabungan Siap Jaga Kondusifitas Nataru di Lamongan

Usai menempuh pembelajaran selama 6 (enam) bulan Pak Yes mebgapresiasi perjuangan yang telah dilalui para CGP angkatan ke 8.

“Saya yakin untuk melampaui fase ke 7 ini telah melalui tahapan perjuangan. Bagaimana membagi waktu antara keluarga, kedinasan, sekolah, tapi akan menjadi indah pada saatnya. Karena perjuangan ini sangat luar biasa bagi menamkan pendidikan bagi generasi yang akan datang,” imbuh Pak Yes.

Baca juga:  Isi Kekosongan Jabatan, Pak Yes Mutasi 8 ASN di Lingkungan Pemkab Lamongan

Sementara itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan di Lamongan, Pemkab Lamongan setelah memiliki 1000 guru pengimbasan. Meluhat hal tersebut, Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur Abu Khaer menyampaikan terima kasih atas dukungan dalam pengimplementasian kebijakan merdeka belajar guru penggerak Kabupaten Lamongan.

“Para guru penggerak Kabupaten Lamongan telah membagi praktek baik hasil belajar pendidikan guru yang telah diikuti, yang telah di imbaskan kepada kawan-kawan guru yang belum berkesempatan karena suatu hal sebagai peserta. Program pendidikan guru penggerak ini sangat keren sekali meskipun peserta pengimbasan tidak menerima sertifikat pendidikan guru penggerak, tapi menerima hasanah memenuhi panggilan negeri menjadi gerilyawan-gerilyawan pembelajaran,” ucap Abu.

Baca juga:  Gerak Jalan Menuju Generasi Emas 

Lebih lanjut, kata Abu, terwujudnya guru penggerak di Kabupaten Lamongan merupakan wujud gotong-royong, ikhtiar kolektif menyongsong pembelajaran sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman.

“Keyakinan Mas Nadim Mendikbud Ristek, yang beliau sampaikan pada upacara hari peringatan hari guru nasional tahun 2023 yang lalu, bahwa bapak ibu guru sebagai nahkoda tidak mau membalikkan lagi arah kapal Merdeka Belajar dan itu akan dibuatkan dan sudah dikuatkan di Kabupaten Lamongan,” pungkasnya.(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.