KabarBaik.co – Proses evakuasi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, kembali dilanjutkan. Evakuasi kali ini menggunakan alat berat untuk mencari 59 santri yang masih tertimbun reruntuhan.
Sejak Rabu (1/10/2025), Basarnas memastikan bahwa korban dengan indikasi tanda kehidupan sudah nihil. Fokus pencarian kemudian dialihkan pada proses evakuasi korban meninggal dunia.
Kasubdit RPDO Bencana dan KMM Basarnas Emi Freezer menegaskan bahwa setiap penemuan korban akan ditangani dengan cepat dan penuh kehati-hatian.
“Kami memastikan seluruh korban, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia, akan dievakuasi dengan penuh hormat. Proses pencarian tidak akan berhenti sampai seluruh data korban bisa dipastikan,” ujar Emi, Kamis (2/10).
Untuk mempercepat evakuasi, satu unit mobil crane dan dua unit excavator dikerahkan. Kehadiran alat berat ini sangat penting karena beberapa puing besar tidak mungkin diangkat secara manual oleh tim penyelamat.
Hingga kini, sekitar 59 santri masih dalam pencarian. Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, PMI, dan relawan terus bekerja keras dengan dukungan penuh peralatan berat untuk mempercepat evakuasi. (*)