KabarBaik.co- Menghabiskan akhir pekan dengan staycation di glamping area Mojokerto bisa jadi cara seru untuk melepaskan diri dari kesibukan. Mengusung konsep camping yang lebih nyaman, glamping di Mojokerto menawarkan sensasi liburan di alam terbuka tanpa meninggalkan kenyamanan. Lokasi yang tenang dan sejuk membuatnya ideal bagi siapa pun yang ingin rehat dari hiruk-pikuk kota. Berikut 6 rekomendasi lokasi glamping di Mojokerto yang memberikan pengalaman berkemah.
1. The Soemo Hills: Glamping Ala Iglo dengan Latar Gunung Welirang
The Soemo Hills hadir dengan konsep glamping menyerupai rumah iglo, yang memberikan kesan unik dan berbeda. Terletak di sekitar Gunung Welirang, kamu bisa menikmati pemandangan pegunungan yang indah dan suasana alam yang menenangkan. Untuk sampai di sini, kamu perlu melalui kawasan wisata air panas di Pacet hingga Air Terjun Grenjengan.
Fasilitas yang disediakan antara lain kasur king-size, AC, Smart TV, Wi-Fi, kamar mandi dengan water heater, serta sarapan gratis. Di sini juga tersedia kolam renang air panas, restoran, area outbond, dan fasilitas lain yang membuat liburan lebih seru.
2. Welirang Resort: Glamping Premium dengan Jacuzzi Pribadi
Jika kamu mencari glamping eksklusif dengan layanan kelas atas, Welirang Resort adalah pilihan tepat. Setiap unit memiliki ruang yang luas untuk empat orang, lengkap dengan jacuzzi pribadi yang menggunakan air alami dari mata air Gunung Welirang.
Dengan interior berbahan kayu merbabu yang berkualitas tinggi, tempat ini menghadirkan suasana hangat sekaligus elegan. Tersedia beberapa paket menginap, mulai dari Silver hingga Platinum, dengan harga yang bervariasi dari Rp 275.000 hingga Rp 750.000 per malam, tergantung fasilitas yang dipilih.
3. Locca Lodge Trawas: Glamping Menarik di Tengah Hutan Pinus
Lokasi glamping ini berada di dalam kawasan Air Terjun Dlundung, memberikan sensasi berlibur di tengah hutan pinus dengan udara yang sejuk dan segar. Kamu dapat memilih dari berbagai jenis akomodasi di Locca Lodge, mulai dari camping standar hingga suite keluarga, yang cocok untuk kebutuhan pribadi maupun keluarga.
Akses menuju tempat ini bisa ditempuh dari Mojokerto atau Prigen, dan sesampainya di parkiran kamu perlu menaiki motor trail untuk mencapai lokasi glamping. Harga per malam berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 2.250.000, tergantung pada tipe glamping dan fasilitas yang kamu pilih.
4. Bobocabin Pacet, Padusan: Glamping Modern dengan Sentuhan Teknologi
Bobocabin Pacet menawarkan glamping yang didukung teknologi canggih, di mana seluruh layanan dapat diakses melalui aplikasi Bobobox di smartphone. Terletak di kawasan hutan pinus, Bobocabin menggabungkan kenyamanan ala hotel dengan atmosfer alam terbuka.
Kamar-kamarnya dilengkapi dengan kasur queen-size, AC, Wi-Fi, dan smart window yang memungkinkan kamu mengatur transparansi kaca sesuai preferensi. Kamu juga bisa mengontrol pencahayaan dan speaker melalui tablet yang disediakan di kamar. Tarif menginap mulai dari Rp 650.000 per malam.
5. Suwon Camp: Glamping Sederhana dengan Pemandangan Persawahan
Untuk kamu yang menyukai suasana pedesaan, Suwon Camp menghadirkan glamping dengan latar pemandangan sawah yang asri. Unit glampingnya dirancang dengan material bambu yang alami dan berukuran ringkas, namun tetap nyaman untuk kapasitas empat orang.
Fasilitas di Suwon Camp meliputi kasur king-size, kamar mandi air panas, kipas angin, serta teras yang menghadap ke gunung. Dengan harga mulai Rp 200.000 per malam, glamping ini menjadi opsi terjangkau untuk liburan bersama keluarga atau teman.
6. Ecolodge Seloliman: Glamping Asri di Desa Sejuk Kaki Gunung Penanggungan
Ecolodge Seloliman berada di Desa Seloliman, sebuah area pedesaan di lereng Gunung Penanggungan yang kaya akan sejarah dan panorama alam. Lokasi ini menyediakan beberapa tipe bungalow yang dapat menghadap ke hutan, gunung, atau sungai, memberikan suasana tenang di tengah alam terbuka.
Setiap bunga low mampu menampung hingga tiga orang, sementara guest house tersedia untuk rombongan besar. Di sini, kamu dapat merasakan kesejukan udara pegunungan sambil belajar tentang budaya dan sejarah setempat.
