KabarBaik.co – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar mencatat volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) masih cukup tinggi. Kepala DLH Kota Blitar, Jajuk Indihartati menyampaikan, dalam sehari rata-rata sekitar 70 ton sampah masuk ke TPA.
“Satu kendaraan bisa enam sampai delapan kali ke TPS. Ditimbang dan keluar tonasenya. Karena itu sehari bisa 70 ton,” ujarnya, Jumat (25/7).
Menurut dia, hal itu terjadi karena masyarakat masih belum terbiasa memilah sampah. Sampah organik dan anorganik umumnya masih tercampur. Padahal, seharusnya masyarakat bisa mengelola sampah organik di rumah. Sedangkan untuk anorganik bisa dimanfaatkan melalui bank sampah.
“Kita punya lebih dari 100 bank sampah. Jumlah pengirimnya sekitar 150 orang. Tapi memang kebanyakan masyarakat belum memilah,” ungkapnya.
Jika masyarakat mulai terbiasa memilah, maka sampah yang masuk ke TPA bisa ditekan. Pengolahan mandiri di rumah juga bisa mengurangi beban armada angkut DLH.
“Kita terus dorong masyarakat agar lebih peduli. Kalau tertib, sampah yang dibuang ke TPA pasti jauh berkurang,” tambahnya.
DLH saat ini juga menjalankan pilot project yang melibatkan masyarakat secara aktif. Proyek ini mendorong warga membuat lubang biopori di rumah masing-masing dan memilah antara sampah organik dan anorganik.
“Intinya kita ingin masyarakat terlibat langsung. Tidak hanya membuang sampah, tapi juga mengelola,” tegas Jajuk. (*)