Air Hujan Surabaya Tercemar Mikroplastik, Peneliti Ingatkan Ancaman Kesehatan

oleh -161 Dilihat
IMG 20251121 WA0020
Shofiyah, peneliti GrowGreen yang juga mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

KabarBaik.co – Air hujan yang turun di Kota Surabaya ternyata tidak lagi sepenuhnya bersih. Penelitian terbaru mengungkap, air hujan di sejumlah titik di kota ini telah tercemar mikroplastik. Temuan tersebut menjadi peringatan serius bagi kesehatan masyarakat, mengingat partikel plastik kini tidak hanya mencemari air dan tanah, tetapi juga telah menyebar di atmosfer.

Riset awal mengenai mikroplastik di udara yang dilakukan di 18 kota di Indonesia pernah menempatkan Surabaya pada posisi keenam sebagai kota dengan tingkat kontaminasi cukup tinggi, yakni 12 partikel per 90 sentimeter persegi dalam dua jam. Temuan ini kemudian mendorong penelitian lanjutan terkait kandungan mikroplastik pada air hujan.

Studi dilakukan oleh sejumlah komunitas lingkungan—Jejak (Jaringan Gen Z Jatim Tolak Plastik Sekali Pakai), GrowGreen, River Warrior, dan Ecoton—pada 11–14 November 2025 di lima lokasi berbeda di Surabaya. Hasilnya mengejutkan: seluruh lokasi yang diteliti menunjukkan adanya pencemaran mikroplastik.

Shofiyah, peneliti GrowGreen yang juga mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi tersebut.

“Semua lokasi penelitian tercemar mikroplastik. Kondisi ini mengkhawatirkan dan mengancam kesehatan warga. Kami mengimbau masyarakat tidak mangap atau menelan air hujan karena dapat meningkatkan kontaminasi mikroplastik dalam tubuh,” ujarnya saat ditemui di Surabaya, Jumat (21/11)

Shofiyah menjelaskan, sumber pencemaran terutama berasal dari perilaku manusia yang belum peduli pada keberlanjutan lingkungan. Pembakaran sampah secara terbuka, pembuangan sampah ke sungai, serta tingginya penggunaan plastik sekali pakai menjadi faktor utama yang memperburuk situasi.

“Ini harus menjadi warning. Minimalkan pembakaran sampah, hentikan membuang sampah ke sungai, dan kurangi penggunaan plastik sekali pakai,” tegasnya.

Para peneliti berharap Pemerintah Kota Surabaya dan masyarakat tidak mengabaikan hasil studi ini. Sebab paparan mikroplastik dalam jangka panjang bukan hanya mengancam lingkungan, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan pernapasan, pencernaan, hingga mengganggu sistem hormonal manusia.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.