Anggota Polisi di Jember Dikeroyok Pesilat Hingga Babak Belur, Begini Ceritanya

oleh -4366 Dilihat
res jember
Kondisi anggota Polisi Aipda Parmanto Indrajaya usai dikeroyok mendapat penanganan medis. (Dwi Kuntarto Aji)

KabarBaik.co – Seorang anggota polisi di Jember bernama Aipda Parmanto Indrajaya harus menjalani perawatan medis di rumah sakit. Hal itu karena anggota Polsek Kaliwates itu babak belur usai dikeroyok beberapa pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), pada Senin (22/7) dinihari.

Berdasarkan Informasi yang dihimpun, aksi pengeroyokan itu terjadi pada pukul 01.00 WIB di simpang tiga Transmart, Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Kaliwates Jember.

Bahkan informasinya juga ada 5 anggota polisi lain juga ikut menjadi korban pengeroyokan tersebut. Dari total korban, semuanya merupakan anggota Polsek Kaliwates.

Salah seorang warga yang identitasnya tidak mau diketahui publik mengatakan, kejadian terjadi begitu cepat.

Ia pun mengaku melihat anggota polisi dikeroyok, namun karena takut menjadi sasaran oleh massa ia pun hanya menyaksikan saja ditambah jumlah pesilat yang sangat banyak.

“Tiba-tiba ramai ada yang mukul-mukul. Takut juga nanti melerai kita dipukuli juga oleh yang berseragam silat sebanyak itu. Ada puluhan, mungkin ratusan pesilat,” jelasnya.

Keterangan baru diperoleh saat menghubungi Wakapolres Jember, Kompol Manurung yang membenarkan anggotanya dikeroyok massa pesilat PSHT.

“Benar, anggota kami Aipda Parmanto Indrajaya jadi korban pengeroyokan. Bahkan, anggota yang lain saat di lokasi juga dilempari batu,” ungkap Jimmy.

Menurut Jimmy, pengeroyokan terjadi ketika kelima anggotanya itu sedang berpatroli. Mereka melihat massa pesilat sedang berkerumun dan menutup simpang tiga Transmart.

Padahal, kawasan itu merupakan bagian dari jalan protokol yang memang dilewati kendaraan bermotor untuk rute Jember-Surabaya.

Anggota polisi yang berpatroli mengimbau kepada massa pesilat agar tidak sampai menutup jalan utama tersebut. Penutupan jalan berdampak gangguan arus lalu lintas.

Massa pesilat PSHT bukannya menaati imbauan. Justru malah emosi mengeroyok anggota polisi yang turun dari mobil patroli untuk berbicara langsung. Massa juga mengamuk ke anggota polisi di dalam mobil patroli dengan melempari batu.

Jimmy mengultimatum agar massa PSHT yang mengeroyok polisi segera menyerahkan diri untuk mempercepat proses hukum. Jika tidak, maka akan diburu oleh Resmob.

“Saya memberikan peringatan 1×24 jam agar PSHT Jember menyerahkan para pelaku. Jika tidak dilaksanakan, jangan salahkan petugas akan ambil tindakan tegas terukur,” tegas Jimmy.

Sementara, Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi dan juga Kasat Reskrim, AKP Abid Uwais Al Qarni hingga belum bisa dikonfirmasi.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua PSHT Cabang Jember Jono Wasinudin saat dikonfirmasi via telepon menyampaikan saat ini belum dapat berbicara lebih jauh.

“Mohon waktu ya mas, nanti saya telepon balik,” singkatnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.