Anggota Polisi Militer Lantamal V Surabaya Dikeroyok di Terminal Arjosari Malang, Tiga Pelaku Diamankan

oleh -600 Dilihat
IMG 20250627 WA0036 1

KabarBaik.co – Insiden pengeroyokan menimpa Letda Laut (PM) Abu Yamin, anggota Polisi Militer Lantamal V Surabaya, di Terminal Arjosari, Kota Malang, pada Kamis (26/6) malam. Korban dikeroyok sekelompok orang hingga mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, saat Letda Abu Yamin baru tiba di terminal sepulang dinas dari Surabaya. Berdasarkan penyelidikan sementara, penganiayaan dipicu teguran korban kepada sejumlah calo dan oknum preman terminal terkait praktik pungutan liar (pungli) dan monopoli jalur bus.

Menurut keterangan saksi, sebelum kejadian korban sempat duduk santai menikmati kopi bersama rekan-rekannya. Namun, niat baik korban menegur para calo justru berujung petaka. Sekelompok orang yang diduga anak buah mandor terminal bernama Takim mendatangi korban bersama sekitar 15 orang lain, kemudian menganiaya Letda Abu Yamin dengan benda tumpul.

Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka parah di kepala, wajah, serta patah pada dua jari tangan. Tas korban yang berisi identitas militer, ponsel, dompet, uang tunai sebesar Rp 850 ribu, dan surat kendaraan juga dilaporkan hilang.

Korban sempat mendapat pertolongan warga sekitar sebelum akhirnya dilarikan ke IGD Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan tiba sekitar pukul 19.50 WIB. Anak korban, Defa Angin Timur, telah melaporkan insiden ini ke Polresta Malang Kota pada pukul 21.00 WIB.

Hingga Kamis malam, tiga orang diduga pelaku yakni AM, RS, dan NH, yang semuanya merupakan warga Kota Malang, telah diamankan. Sementara, tersuga dua orang lainnya, M alias T dan T, masih dalam pengejaran petugas gabungan dari Polresta Malang Kota, Denpom, dan Lanal Malang.
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, membenarkan kejadian tersebut.

“Benar, kejadiannya Kamis malam. Korban dikeroyok oleh sekitar lima hingga enam orang. Dugaan sementara, para pelaku adalah juru panggil penumpang atau jupang,” ujar Mega saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (27/6).

Jupang merupakan individu yang bertugas menarik penumpang untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP) di terminal. Mereka bisa berasal dari perusahaan otobus resmi maupun bekerja secara mandiri tanpa afiliasi resmi.

Mega menambahkan bahwa ketiga pelaku telah diamankan petugas terminal dan segera diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut. “Informasi terakhir, tiga orang yang diduga pelaku sudah diamankan. Selanjutnya akan diproses oleh pihak berwenang,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.