KabarBaik.co– Cuaca tak menentu tengah melanda Jombang. Fenomena ini merupakan bagian dari anomali cuaca, yakni kondisi penyimpangan cuaca dari normal, seperti suhu panas yang ekstrem, hujan tiba-tiba, atau kekeringan berkepanjangan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jombang Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas menyebut wilayah Jombang saat ini belum sepenuhnya memasuki musim penghujan. Ia memperkirakan, hujan secara merata baru akan turun di akhir Oktober 2025.
“Sebagian wilayah Kabupaten Jombang masih belum memasuki musim penghujan. Kemungkinan akhir Oktober nanti, Jombang mulai masuk musim hujan,” kata Wiku, Selasa (7/10).
Wiku menjelaskan anomali cuaca ini dapat menimbulkan potensi cuaca ekstrem, termasuk angin kencang dan puting beliung.
“Karena anomali cuaca, masih ada kemungkinan terjadi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan puting beliung,” ungkapnya.
BPBD Jombang pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai perubahan cuaca yang bisa datang secara tiba-tiba. Masyarakat juga diminta segera melaporkan jika terjadi dampak akibat cuaca ekstrem ke perangkat desa atau langsung ke BPBD.
“Kami mengimbau masyarakat agar memperhatikan kondisi perubahan cuaca dan melaporkan kejadian kepada perangkat pemerintah terdekat, atau bisa langsung ke BPBD Jombang,” ujarnya.
Mengutip keterangan BMKG, anomali cuaca ini disebabkan oleh lemahnya Monsun Australia dan tingginya suhu muka laut di wilayah selatan Indonesia.
Kedua faktor ini meningkatkan kelembapan udara dan memicu pembentukan awan hujan, bahkan di masa yang seharusnya masih masuk periode kemarau.
Fenomena ini juga diperparah oleh aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO) serta gelombang atmosfer seperti Gelombang Kelvin dan Rossby Equator, yang turut mendukung pembentukan awan konvektif dan memperbesar peluang terjadinya hujan lebat. (*)