Asmara Koper Merah Berdarah: Pelaku Pembunuhan Mutilasi Terekam CCTV Seusai Mengeksekusi Korban

oleh -2540 Dilihat
ASMARA KOPER MERAH

KabarBaik.co- RH alias Antok, terduga pelaku pembunuhan mutilasi Uswatun Khasanah, telah berhasil dibekuk polisi. Pemuda 31 tahun asal Tulungagung itu terancam hukuman berat. Bahkan, bukan tidak mungkin ia bakal dijerat pasal pembunuhan berencana. Ancaman pidananya seumur hidup atau hukuman mati.

Antok ditangkap tim Jatantras Ditreskrimum Polda Jatim dan Polres jajaran, Minggu (26/1) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB. Ia diburu sejak penemuan koper merah yang berisi potongan tubuh Uus—panggilan Uswatun Khasanah—di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1) lalu.

Dihukum Mati? Jerat Pasal untuk Pelaku Pembunuhan Mutilasi

Dalam video yang didapat KabarBaik.co, detik-detik penangkapan Antok berlangsung dramatis. Rekaman itu menunjukkan saat petugas gabungan membuntuti sebuah mobil hitam berjenis Toyota Voxy. Di dalam kendaraan berharga lumayan mahal itulah Antok berada. Nah, setiba di lampu merah dekat makam Bulusari, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun, polisi memotong laju kendaraan Antok.

Dengan gerak begitu cepat, beberapa anggota polisi berpakaian hitam langsung membuka pintu Toyota Voxy. Sedetik kemudian, polisi menyeret pelaku keluar dari dalam mobil. Antok sempat tersungkur ke aspal. Setelah itu, petugas bergegas memindahkan Antok ke kendaraan polisi. Lalu, cepat membawanya pergi.

Dari penangkapan itulah, polisi berhasil menemukan misteri keberadaan potongan kepala dan dua kaki korban Uus. Potongan kepala ditemukan di wilayah hukum Trenggaleik. Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widianto kepada awak media, kepala korban ditemukan di kawasan Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, pada Minggu (26/1), sekitar pukul 08.00 WIB.

Korban Mutilasi Dalam Koper Merah Ngawi Sempat Beli Soto Sebelum Dieksekusi di Hotel Kota Kediri

Potongan kepala itu terbungkus dalam plastik putih. Petugas menemukan di bawah jembatan kecil dekat jalan provinsi. ’’Tim Jatanras (Polda Jatim, Red) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh. Ketemunya di wilayah Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, termasuk beberapa barang buktinya,” kata Eko. Setelah ditemukan, kepala korban dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut.

Tidak berselang lama dari penemuan potongan kepala di Trenggalek, petugas menemukan potongan kaki di wilayah hukum Ponorogo berbatasan dengan Magetan. Tepatnya, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Rudy Hidajanto kepada wartawan menyatakan, penemuan ini dari keterangan pelaku yang sebelumnya sudah berhasil ditangkap Polda Jatim. ’’Pelaku mengaku di mana saja dia membuang potongan tubuh lain,” kata Rudy.

Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, Antok diduga mengeksekusi Uus di salah satu kamar di sebuah hotel wilayah Kota Kediri, Jatim. Minggu (26/1), polisi juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara tertutup. Kini, di hotel tersebut juga telah terpasang police line. Beberapa saksi juga menyebut, korban Uus sempat berada di hotel itu pada Minggu, 19 Januari lalu.

Misteri Suami Siri Perempuan Cantik Korban Pembunuhan Mutilasi di Ngawi

Beredar rekaman CCTV, ketika Antok membawa koper merah menuju ke sebuah mobil putih di hotel tersebut. Bagasi mobil itu sudah dalam keadaan terbuka. Antok mengenakan kaus hitam dan celana putih. Kuat dugaan, kendaraan itu berjenis Suzuki Ertiga, yang dibawa pulang Uus ke rumahnya, di Kecamatan Garum, Blitar, pada Jumat, 17 Januari. Koper merah yang dibawa Antok itu sepintas memang identik dengan koper merah yang ditemukan warga di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi.

Antok disebut-sebut sebagai suami siri dari Uus. Sebelum dinikahi Antok, korban bercerai hidup dua kali. Uus meninggalkan dua anak berumur 10 tahun dan 7 tahun, yang diasuh oleh neneknya di Blitar. Sejauh ini, belum ada kepastian apa motif atau latar belakang pembunuhan mutilasi tersebut. Kabar yang beredar karena persoalan asmara. Cemburu.

Apakah Antok mengeksekusi dengan sadis itu seorang diri? Sebelumnya, beredar rumor bahwa Antok tidak bekerja sendirian. Dugaan ini dikuatkan dengan pembuangan potongan tubuh korban dengan TKP yang relatif berjauhan. Potongan badan ditemukan di Ngawi, kepala di Trenggalek, dan kaki di Ponorogo. Apakah mungkin Tindakan itu dilakukan sendirian?

Nah, untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang masih menjadi teka-teki atau misteri tersebut, kepastiannya tentu mesti menunggu keterangan resmi pihak kepolisian. Informasinya, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto akan menyampaikan rilis ungkap kasus yang mendapatkan perhatian luas dari masyarakat itu, Senin (27/1) hari ini, pukul 09.00 WIB, di Mapolda Jatim. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.