KabarBaik.co – Sejumlah petani tembakau di wilayah utara Sungai Brantas, Jombang, sudah mulai panen. Namun, mereka lebih memilih menjual tembakau dalam kondisi basah lantaran cuaca yang belum menentu. Salah satu daerah yang sudah panen adalah Kecamatan Kudu.
Tek Diwanto, Ketua Gapoktan Desa Bendungan mengatakan panen baru mulai terlihat dalam tiga hari terakhir meski jumlahnya masih terbatas.
“Yang sudah bisa panen itu yang tanamnya awal, sekitar Mei lalu, dan tidak terdampak cuaca buruk. Desa Bendungan dan Menturus sudah mulai panen,” ujar Tek, Rabu (13/8).
Di momen awal panen ini, para petani lebih memilih menjual hasil panen mereka dalam kondisi basah kepada tengkulak. Di Bendungan, tembakau basah dijual ke pasar Tulungagung dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
Tek menyebut harga tersebut sudah cukup lumayan meski jauh di bawah harga tembakau kering yang bisa mencapai Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.
“Tapi cuaca yang tidak menentu membuat petani enggan menjemur, karena pengeringan bisa butuh waktu satu minggu atau lebih,” tambahnya.
Selain faktor cuaca, gudang dan pabrik penampung tembakau juga belum mulai buka dan mengeluarkan harga resmi. Hal ini membuat petani belum berani berspekulasi menjual tembakau kering.
“Mungkin nanti kalau gudang sudah buka dan keluar harga, petani akan menjemur dan jual kering,” pungkas Tek. (*)