KabarrBaik.co- Deadline tiga hari agar KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya untuk mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU melalui surat yang diteken Rais Aam KH Miftachul Akhyar, telah berlalu. Namun, sebelumnya Gus Yahya tetap bergeming. Dia tidak bakal mundur karena dirinya mendapat mandat melalui forum tertinggi, Muktamar. Surat dari Syuriah itu dianggap tidak sah dan tidak memiliki kewenangan untuk memintanya mundur.
Lantaran tidak mau mundur, akankah Gus Yahya bakal diberhentikan paksa seperti ancaman dalam risalah surat Pengurus Harian Syuriah PBNU tertanggal 20 November 2025 itu? Entalah. Yang pasti, kabar yang beredar di media, akan ada pertemuan islah untuk menyikapi dinamika di internal Ormas Islam terbesar tersebut. Rencananya, pertemuan itu bakal digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Sementara itu, Ketua PBNU yang juga Menteri ATR/BPN Nusron Wahid ikut membuka suara tentang gejolak tersebut. Namun, kepada awak media, menteri dari Golkar itu hanya memberikan komentar singkat. “Kita doakan semoga badai cepat berlalu, itu saja,” ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta, Senin (24/11).
Selama ini, Nusron juga dikenal sebagai sosok kader pergerakan NU tulen. Bahkan, dulu ia juga disebut Gus Yahya sebagai ‘’Pendekar Muktamar’’, selain Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
“…. Bahkan, ada pendekar-pendekar yang selama ini merajai dunia persilatan dari Muktamar ke Muktamar, seperti Gus Saifullah Yusuf dan Gus Nusron Wahid. Mereka, yang walaupun misal dalam keadaan sakit seperti apa pun, kalau tiba waktunya Muktamar, langsung sembuh,” ujar Gus Yahya dalam pidato kemenangannya sebagai ketua umum PBNU terpilih dalam Muktamar ke-34 Lampung, Desember 2021 silam.
Baca Juga: PWNU Jatim Khuruj Minal Khilaf? Ini Respons Gus Mus Soal ‘Ontran-ontran’ PBNU
Sementara itu, dalam kesempatan bersama Nusron, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, juga irit bicara. Ketua Umum DPP PKB itu mengatakan bahwa dirinya dan Nusron juga membahas dinamika internal di PBNU seusai rapat antarkementerian. Sayangnya, apa hasil pertemuannya, Cak Imin tidak bersedia buka mulut.
“Saya sama Pak Nusron pasti setelah rapat resmi, bicara tentang NU. Isinya apa, kita sepakat isinya rahasia,” kata Cak Imin. (*)






