KabarBaik.co – Basarnas menegaskan proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, akan terus dilakukan meski telah memasuki hari kedelapan.
Operasi pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) tidak akan dihentikan sebelum seluruh area dinyatakan bersih dari korban.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syafii memastikan bahwa pihaknya tidak menetapkan batas waktu dalam proses evakuasi tersebut.
“Tadi malam kita sudah sampaikan, bahwa Basarnas akan memperpanjang waktu search and rescue sampai clear area,” ujarnya saat konferensi pers di Posko SAR, Senin (6/10) malam.
Syafii menjelaskan masa operasi SAR biasanya berlangsung selama tujuh hari, namun dapat diperpanjang setiap tiga hari sekali sesuai kondisi di lapangan. Dalam kasus ambruknya Ponpes Al Khoziny, perpanjangan dilakukan mengingat masih adanya korban yang belum ditemukan.
“Terkait evakuasi korban, Basarnas sampaikan khusus untuk search and rescue tuntas, saat itulah operasi ini selesai,” tegasnya.
Terkait identitas korban yang belum diketahui, Kabasarnas menyerahkan sepenuhnya kepada tim DVI Polda Jawa Timur. Ia menegaskan, seluruh tim bekerja profesional dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kejadian ini terus terang sangat memprihatinkan karena jumlah korban yang sangat banyak,” ungkap Syafii.
Ia menambahkan faktor kehati-hatian menjadi salah satu kendala utama di lapangan. Setiap langkah dilakukan dengan pendampingan ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk memastikan proses pemotongan dan perataan struktur bangunan dilakukan aman serta sesuai kapasitas alat berat.
“Faktor keselamatan petugas juga menjadi prioritas utama, karena struktur bangunan yang runtuh masih menyangkut pada sisi bangunan lain,” tutupnya. (*)