Belum Ada TSK Kasus Kuota Haji, Gus Nadir: Bukan Soal Ormas, Tapi Keadilan Umat

oleh -694 Dilihat
GUS NADIR
Prof H Nadirsyah Hosen PhD. (Foto IST)

KabarBaik.co- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan serangkaian pemeriksaan intensif tentang dugaan korupsi dalam pembagian kuota haji tahun 2024. Namun, hingga sekarang ini Komisi Antarasuah itu belum juga mengumumkan siapa saja yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dengan kerugian negara disebut mencpai Rp 1 triliun ini. Tak pelak, di media sosial pun ramai. Ada apa?

Yang jelas, lasus ini bermula dari tambahan kuota haji sebanyak 20.000 jemaah yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi. Namun, pembagian kuota tersebut dinilai tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu 92 persen untuk haji reguler dan 8 persen untuk haji khusus. Sebaliknya, kuota tersebut dibagi menjadi 50:50 antara haji reguler dan haji khusus, yang diduga menguntungkan penyelenggara haji khusus dan merugikan jemaah haji reguler.

KPK telah memeriksa sejumlah pihak terkait. Termasuk mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Namun, hingga saat ini, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan bahwa pihaknya masih mengumpulkan dan memperkuat bukti-bukti terkait kasus ini. Dia menegaskan, penyidikan berjalan baik dan tidak ada kendala berarti dalam prosesnya.

Selain itu, KPK juga disebut tengah menelusuri aliran dana dari jual-beli kuota haji itu yang diduga mengalir ke sejumlah pihak. Penyidik sedang mengidentifikasi sosok yang berperan sebagai “juru simpan” uang hasil dugaan korupsi tersebut. Kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dilakukan untuk menelusuri aliran dana bersangkutan.

Meskipun belum ada tersangka yang diumumkan, KPK berjanji akan segera menetapkan dan mengumumkan tersangka dalam kasus ini. Penyidikannya terus berlanjut, dan masyarakat diharapkan untuk mengikuti perkembangan lebih lanjut.

Belakangan, kasus ini juga mendapat atensi di kalangan PBNU dan warga Nahdliyin. Salah seorang di antaranya dari Prof Nadirsyah Hosen. Dalam laman X (dulu Twitter) pada Jumat (15/9), dia menuliskan pendapatnya sebagai berikut:

”Sekadar mengingatkan. Masalah dugaan korupsi kuota haji ini bukan masalah kelompok atau ormas. Ustad Khalid Basalamah dari Salafi sudah mengaku mengembalikan dana ke KPK, setelah beberapa kali diperiksa KPK.

Dirjen PHU Kementerian Agama sudah diperiksa KPK dan menurut pemberitaan media massa diduga menerima aliran dana. Prof Hilman Latief ini dari Muhammadiyah, tepatnya sebagai Bendahara Umum. 

Sebelumnya KPK juga telah berulang kali memeriksa mantan Menteri Agama, Gus Yaqut Cholil. Kita tahu bahwa yang bersangkutan dari NU dan adik kandung Ketua Umum PBNU.

Sekali lagi, soal kasus kuota haji ini adalah masalah umat dan bangsa. Bukan soal ormas atau aliran. Saya berdiri mendukung keadilan (I Stand with Justice). Siapapun dan dari kelompok/ormas manapun kalau bersalah ya harus diproses secara hukum. Gak masalah. Umat dan bangsa mendukung penegakan korupsi secara adil dan sesuai koridor negara hukum.

Untuk KPK, saya juga berpesan untuk segera menuntaskan kasus ini. Segera tetapkan siapa tersangkanya. Jangan ini menjadi bola liar. Kasus sudah naik ke tahap penyidikan tapi kok tersangkanya belum ada. Justice delayed is justice denied. Segera tuntaskan kerja KPK, jangan sibuk bikin pernyataan, yang malah meresahkan.

Mari kita simak firman Allah dalam QS An-Nisā’ [4]:135 untuk kita renungi bersama:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَن تَعْدِلُوا ۚ وَإِن تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”

Profil Nadirsyah Hosen

Prof Dr H Nadirsyah Hosen PhD atau yang akrab disapa Gus Nadir, lahir pada 8 Desember 1973. Ia merupakan seorang akademisi, ulama, dan intelektual Islam asal Indonesia yang berkiprah di Australia. Saat ini, Gus Nadir menjabat sebagai Associate Professor di Fakultas Hukum, Universitas Melbourne, sejak Juli 2024.

Gus Nadir menempuh pendidikan formal dalam dua bidang yang berbeda. Yakni, Ilmu Syariah dan Ilmu Hukum. Dia lulus sarjana S-1 dari Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan meraih Graduate Diploma in Islamic Studies serta Master of Arts with Honours dari Universitas New England. Selanjutnya, memperoleh Master of Laws dari Universitas Northern Territory dan meraih dua gelar PhD, yaitu dalam bidang ilmu hukum dari University of Wollongong dan dalam bidang hukum Islam dari National University of Singapore.

Sebelum bergabung dengan Universitas Melbourne, Gus Nadir telah mengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash sejak 2015 hingga 2024, serta di Fakultas Hukum Universitas Wollongong dari 2007 hingga 2015. Dia juga pernah bekerja sebagai post-doctoral research fellow di TC. Beirne School of Law, Universitas Queensland, pada tahun 2005.

Selain kiprah akademiknya, Gus Nadir aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Dia menjabat sebagai Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Australia dan Selandia Baru sejak tahun 2005. Gus Nadir dikenal sebagai sosok yang humoris dan aktif di media sosial, khususnya X, untuk berdakwah dan berinteraksi dengan masyarakat. Ia juga rutin mengisi majelis khataman Alquan dan aktif menulis buku serta artikel ilmiah. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: F, Noval
Editor: Supardi Hardi


No More Posts Available.

No more pages to load.