Berbeda Lagi, Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi dengan Indonesia, Bagaimana NU-Muhammadiyah?

Editor: Hardy
oleh -342 Dilihat
Ilustrasi pelaksanaan rukayutl hilal tim PBNU untuk memantau awal bulan Kamariah.

KabarBaik.co- Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan Hari Raya Idul Adha 1445 H/2024 M, jatuh pada Minggu (16/6). Adapun wukuf di Arafah dilaksanakan Sabtu (15/6). Keputusan ini berbeda dengan Pemerintah Indonesia. Hasil sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) RI telah menetapkan, Idul Adha jatuh pada Senin (17/6). Artinya, berselang satu hari.

“Berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang sudah masuk kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), serta adanya laporan hilal terlihat, disepakati bahwa 1 Dzulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024, dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024,” kata Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki seusai memimpin Sidang Isbat Awal Dzulhijah di Jakarta, Jumat (7/6).

Dengan hasil sidang isbat itu, lanjut dia, seluruh umat Islam di Indonesia dapat merayakan Idul Adha bersama-sama. Kendati begitu, perlu diketahui oleh seluruh masyarakat, jika di kemudian hari ada perbedaan dalam melaksanakan ibadah yang berkaitan dengan Idul Adha, pihaknya berharap semuanya bisa mengedepankan harmoni dan toleransi serta tidak menonjolkan perbedaan yang ada.

Baca juga:  Berbagi Kebahagiaan Idul Adha, Polres Gresik Salurkan 86 Hewan Kurban

Dia menjelaskan, keputusan tersebut didasarkan dari data posisi hilal di seluruh Indonesia. Yakni, ketinggian hilal berkisar antara 7 derajat 15 menit 82 detik hingga 10 derajar 4 menit 09 detik dan sudut elongasinya 11 derajat 34 menit 83 detik hingga 13 derajat 14 menit 47 detik. Data ini merupakan hisab yang dihitung secara matematis-astronomis. Secara hisab, data hilal pada hari ini telah memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS.

Lebih lanjut dia menambahkan, Pemerintah Indonesia melalui Kemenag menggunakan kriteria visibilitas hilal MABIMS dalam menentukan awal bulan Kamariah mensyaratkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

“Pada hari ini, bertepatan dengan 29 Dzulqadah 1445 Hijriah, telah masuk laporan dari para petugas rukyat di berbagai daerah dan mengkonfirmasi bahwa hilal terlihat di beberapa titik. Kemenag telah melaksanakan rukyatul hilal di 114 lokasi di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.

Baca juga:  Narapidana Lapas Kediri Ikut Rayakan Idul Adha

Sidang isbat awal Dzulhijah 1445 H yang digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag tersebut dihadiri Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin serta Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad.

Selain itu, hadir juga perwakilan Mahkamah Agung (MA), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium Jakarta, pakar falak dari ormas-ormas Islam, pimpinan ormas Islam, serta sejumlah duta besar negara sahabat.

Pada tahun lalu, Hari Raya Idul Adha antara Arab Saudi dengan Pemerintah Indonesia juga berbeda. Di Arab Saudi pada 28 Juni 2023, sementara di Indonesia 29 Juni 2023. Tahun-tahun sebelumnya, juga beberapa kali terjadi perbedaan serupa. Termasuk Hari Raya Idul Fitri

Sebelumnya, Lembaga Falakiyah (LF) PBNU) mengabarkan, dari pemantauan tim rukyatul hilal pada Jumat (7/6), hilal dapat teramati di beberapa daerah di Indonesia. ’’Berdasarkan laporan LF PBNU di beberapa daerah dilaporkan dapat melihat hilal, maka bulan Dzulqadah hanya 29 hari,’’ Wakil Sekretaris LF PBNU Muhammad Ma’rufin Sudibyo dilansir NU Online.

Baca juga:  Polemik Pengeras Suara Masjid Kembali Mencuat di Bulan Ramadan, Ini Perdebatannya

Atas dasar tersebut dan sesuai Mazhab Arbaah, PBNU mengikhbarkan bahwa 1 Dzulhijah jatuh pada Sabtu Legi, 8 Juni 2024. Dan, Idul Adha 1445 H bertepatan dengan Senin Kliwon, 17 Juni 2024.

Dia pun mengajak warga NU dan umat Islam pada umumnya di Indonesia, kami mengajak memperbaiki amal saleh, menjaga ukhuwah, dan menjalin silaturahim dengan penuh sukacita kepada sesama. ’’Semoga kita dapat menjalani amal ibadah dan amaliah di bulan Dzulhijah dengan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, jauh-jauh hari PP Muhammadiyah juga telah menetapkan Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni. Penetapan itu dilakukan berdasarkan perhitungan hisab hakiki wujudul hilal. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.