KabarBaik.co – Peningkatan kualitas layanan penyelenggaraan ibadah haji 2025 menjadi komitmen bagi Kementerian Agama (Kemenag). Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag, M. Ali Ramdhani menyampaikan tiga hal pokok yang sedang dan telah dilakukan dalam mendukung optimalisasi kualitas layanan penyelenggaraan ibadah haji.
Pertama, tindak lanjut penghapusan kendaraan yang tidak layak pakai pada Kontor Urusan Haji di Arab Saudi. Kendaraan yang sudah tidak layak pakai sedang dilakukan proses penghapusan, dan selanjutnya melakukan upaya pengadaan kendaraan kendaraan baru melalui jalur sewa atau pembelian untuk layanan jamaah haji 2025.
”Fokusnya termasuk ambulans yang akan digunakan jemaah, kendaraan untuk kontrol, monitoring, dan layanan lainnya,” kata pejabat yang akrab disapa Kang Dhani itu seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (24/12). Menurutnya, sarana kendaraan dipersiapkan untuk memastikan jemaah haji Indonesia dapat beribadah dengan lancar.
Kang Dhani menjelaskan langkah kedua yang dilakukan Kemenag. Yaitu keberhasilan lembaganya memperjuangkan Standar Biaya Masukan Lainnya (SBML) atau Standar Biaya Khusus untuk mendukung kesejahteraan pegawai non-ASN di Kantor Urusan Haji di Arab Saudi. Menteri Keuangan telah menyetujui usulan ini, yang mencakup peningkatan kesejahteraan tenaga administrasi, sopir, dan keamanan.
“Langkah ini dirancang untuk mendukung semua tahapan pelayanan, termasuk penanganan persoalan pasca-haji, seperti jemaah yang sakit dan tertinggal dari rombongan,” jelas Kang Dhani.
Ketiga, lanjut Kang Dhani, Kemenag juga telah menyelesaikan regulasi terkait Standar Biaya Harian bagi petugas yang mendampingi pelaksanaan haji di Arab Saudi. Hal ini mencakup petugas dari Kemenag, tenaga kesehatan, hingga TNI dan Polri yang bertugas menjaga keamanan jamaah. Anggaran untuk kebutuhan ini sudah disiapkan melalui APBN atau DIPA Kemenag dan tidak mengganggu biaya haji yang berasal dari jemaah.
“Ini membuktikan bahwa Kementerian Agama serius, tidak hanya dalam perencanaan program, tetapi juga dalam penyiapan anggaran sebagai pendukung pelaksanaan ibadah haji. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen nyata dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia,” ujar Kang Dhani. (*)
