Berita TerkiniHeadlinePertanian Organik

Berkah Istiqamah Budidaya Kemangi, Bu Siti Sukses Raup Omzet Rp 43 Juta Per Bulan

159
×

Berkah Istiqamah Budidaya Kemangi, Bu Siti Sukses Raup Omzet Rp 43 Juta Per Bulan

Sebarkan artikel ini
Buah ketekunan, Siti Nurhayati sukses sebagai petani tanaman kemangi.

Bertani- Siti Nurhayati, seorang perempuan asal Brebes, Jawa Tengah, membuktikan bahwa tanaman sederhana seperti kemangi bisa menjadi sumber penghasilan luar biasa. Berkat kerja keras, kreativitas, dan pengelolaan keuangan yang baik, kini ia dapat meraup penghasilan hingga Rp 43 juta per bulan.

Dilansir dari rri.co.id. kisah sukses Siti dimulai dari lahan kecil seluas 200 meter persegi di samping rumahnya. Bermodal minim, ia memanfaatkan lahan tersebut untuk membudidayakan kemangi. Awalnya, panen kemangi hanya digunakan untuk memenuhi permintaan warung pecel lele di sekitar Brebes.

Event Organizer Kabarbaik

Namun, ia segera menyadari tingginya permintaan kemangi segar. Melihat peluang tersebut, Siti pun berani mengambil langkah besar dengan menyewa lahan tambahan seluas 1.000 meter persegi. Lokasinya strategis dekat sumber air sehingga produksi kemanginya pun meningkat secara signifikan.

Agar usahanya berjalan lancar dan hasil panennya optimal, berikut beberapa strategi budidaya kemangi yang dilakukan Siti

1. Sistem Penanaman Berkelanjutan

Alih-alih menanam dalam satu waktu, Siti menanam secara bertahap dan bergiliran. Dengan cara ini, panen bisa dilakukan setiap minggu, menjaga pasokan kemangi tetap stabil.

2. Pemanfaatan Pupuk Organik

Untuk menekan biaya operasional, ia menggunakan pupuk organik buatan sendiri dari limbah rumah tangga dan kotoran hewan. Pupuk ini meningkatkan kesuburan tanah tanpa perlu membeli pupuk kimia mahal.

3. Pengairan Drip System

Siti mengadopsi sistem irigasi tetes (drip system) untuk menghemat air dan menjaga kelembapan tanah tetap optimal. Teknik ini sangat membantu terutama saat musim kemarau.

Dari hasil panennya, Bu Siti mampu menjual hingga 1,23 ton kemangi setiap bulan ke berbagai pelanggan, termasuk warung pecel lele, pasar tradisional, dan restoran di Tegal serta Semarang. Dengan harga rata-rata Rp35.000 per kilogram, omzet bulanannya pun mencapai Rp43 juta.

Kesuksesan tak membuat Siti berpuas diri. Setelah mampu meningkatkan produksi, ia mulai membeli lahan pertanian kecil untuk memperluas bisnisnya. Tak hanya itu, ia juga memberdayakan tetangganya untuk ikut menanam kemangi di pekarangan rumah mereka.

Siti kemudian membeli hasil panen mereka dan menjualnya kembali. Dengan cara ini, ia bukan hanya memperbesar bisnisnya sendiri, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar. (*)