KabarBaik.co – BMKG Dhoho Kediri mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi pada Oktober 2025.
Memasuki peralihan musim, curah hujan diprediksi naik signifikan hingga 150 mm, yang berpotensi memicu banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Ketua Kelompok Meteorologi Publik BMKG Dhoho Kediri, Satria Krida Nugraha, menegaskan perlunya persiapan sejak dini.
“Warga di wilayah rawan banjir, longsor, atau pohon tumbang harus lebih waspada. Data menunjukkan peralihan musim adalah periode dengan potensi bencana paling tinggi,” katanya, Senin (25/8).
Meski saat ini masih musim kemarau, catatan BMKG menunjukkan curah hujan di Agustus berada di atas normal, yakni 21–50 mm per bulan. Kondisi ini tak lazim, sebab biasanya curah hujan kemarau kering berada di bawah 20 mm.
Fenomena hujan di pertengahan Agustus, lanjut Satria, dipicu sirkulasi tekanan rendah di barat Sumatra serta gelombang MJO yang memicu pertumbuhan awan hujan.
“Fenomena inilah yang membuat hujan deras masih turun, meski sedang musim kemarau,” jelasnya.
BMKG meminta warga dan pemerintah daerah bersiap menghadapi risiko cuaca ekstrem. “Sejarah menunjukkan bencana hidrometeorologi paling banyak terjadi saat masa peralihan musim. Kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci mengurangi risiko,” pungkasnya.