KabarBaik.co – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur merilis perkembangan inflasi periode September 2025. Statistik Ahli Madya BPS Jatim, Debora Sulistya Rini, menyampaikan bahwa inflasi year on year (y-on-y) Jawa Timur tercatat sebesar 2,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 108,90.
“Inflasi tertinggi terjadi di Banyuwangi sebesar 3,22 persen dengan IHK 109,89, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kabupaten Gresik sebesar 2,03 persen dengan IHK 107,00,” ungkap Debora di Surabaya, Jumat (10/10).
Ia menjelaskan, laju inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan sejumlah kelompok pengeluaran. Kontributor utama datang dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik 4,36 persen. Disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak hingga 11,09 persen.
Secara rinci, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah Makanan, minuman, dan tembakau: 4,36 persen, Pakaian dan alas kaki: 0,80 persen, Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: 1,33 persen, Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga: 0,45 persen, Kesehatan: 2,12 persen, Transportasi: 0,05 persen, Rekreasi, olahraga, dan budaya: 1,16 persen, Pendidikan: 1,71 persen, Penyediaan makanan dan minuman/restoran: 1,76 persen, Perawatan pribadi dan jasa lainnya: 11,09 persen.
Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru mengalami penurunan indeks sebesar 0,54 persen.
Debora menambahkan, tingkat inflasi month to month (m-to-m) Jawa Timur pada September 2025 tercatat 0,23 persen, sedangkan inflasi year to date (y-to-d) mencapai 1,67 persen.