KabarBaik. co- Setelah gempa bumi mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur, kini guncangan cukup kuat kembali dirasakan di kawasan timur Indonesia. Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 terjadi di Maluku Barat Daya pada Rabu (1/10) malam sekitar pukul 20.49 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat episenter gempa terletak di laut pada koordinat 7,70° LS dan 128,41° BT, sekitar 85 kilometer timur laut Maluku Barat Daya dengan kedalaman 176 kilometer.
“Gempa bumi ini merupakan jenis menengah akibat aktivitas deformasi dalam Lempeng Laut Banda. Mekanisme sumber menunjukkan pergerakan sesar naik dengan kombinasi mendatar atau oblique thrust fault,” jelas BMKG dalam keterangan resminya.
Meski memiliki kekuatan cukup besar, BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini, belum ada laporan terkait kerusakan atau korban akibat guncangan tersebut.
Ratusan Rumah dan Fasum Berantakan
Sementara itu, gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter yang mengguncang perairan Sapudi, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (30/9) malam, meninggalkan kerusakan cukup parah. Data sementara, sebanyak 131 rumah warga rusak, enam orang terluka, serta sejumlah fasilitas umum turut terdampak.
Kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Gayam dengan 114 rumah hancur, enam masjid, satu musholla, serta SDN Gayam 1. Bahkan lantai dua Puskesmas Gayam juga mengalami kerusakan meski tergolong ringan. Adapun di Kecamatan Nonggunong, tercatat 16 rumah rusak bersama dua masjid, satu musholla, dan satu sekolah. Di Kecamatan Talango, satu rumah warga ikut terdampak.
“Data tersebut valid, ada nama, alamat, KTP, foto rumah, serta keterangan tingkat kerusakan,” ujar Arif Sansoto, penanggung jawab Call Center 112 Sumenep, kepada awak media, Rabu (1/10).
Enam warga yang mengalami luka-luka kini dirawat di Puskesmas Gayam. Sementara tim gabungan dari Pemkab, TNI, Polri, dan relawan masih terus melakukan asesmen di lapangan untuk memperbarui jumlah kerusakan.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan pemerintah daerah bergerak cepat menyalurkan bantuan tahap awal. Bantuan berupa makanan siap saji, lauk pauk, makanan tambahan gizi, terpal, selimut, hingga perlengkapan mandi telah disalurkan, salah satunya kepada warga Desa Gapurana, Kecamatan Talango.
“Hari ini tim sudah turun ke Talango. Mereka tidak hanya memantau kondisi pasca gempa, tetapi juga membawa bantuan awal untuk masyarakat,” kata Achmad Fauzi.
Ia menambahkan, tim kedua akan diberangkatkan menuju Pulau Sapudi untuk mendata lebih lanjut dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. “Pemkab Sumenep akan terus memperbarui data korban dan kerusakan. Tidak boleh ada warga yang terabaikan,” tegasnya.
Rentetan gempa yang berdekatan waktunya ini kembali mengingatkan masyarakat bahwa kawasan Indonesia, yang berada di jalur cincin api Pasifik, sangat rawan aktivitas seismik. (*)
